digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Rozkananda Rohmah Agustin
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Rozkananda Rohmah Agustin
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Rozkananda Rohmah Agustin
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Rozkananda Rohmah Agustin
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Rozkananda Rohmah Agustin
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Rozkananda Rohmah Agustin
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

Meloxicam merupakan senyawa turunan oksikam yang termasuk dalam kelompok NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs). Meloxicam mempunyai aktivitas antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik dengan menghambat siklooksigenase-2 untuk menurunkan sintesis prostaglandin dalam tubuh. Meloxicam dapat dijadikan sebagai obat osteoartritis dan reumatoid artritis secara oral. Metode sintesis meloxicam yang telah dipublikasikan oleh peneliti sebelumnya memiliki beberapa kelemahan yaitu lamanya waktu reaksi, %rendemen yang rendah, dan harga pelarut yang mahal. Oleh karena itu, diperlukan optimasi dari segi waktu, suhu, jenis pelarut, dan metode sintesisnya untuk meningkatkan %rendemen produk sekaligus menurunkan biaya produksinya. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi variasi metode sintesis meloxicam fasa larutan, fasa larutan termediasi cairan ion OMImBr, dan fasa padat. Cairan ion dapat bertindak sebagai asam lewis sehingga dimungkinkan dapat mempercepat reaksi sintesis meloxicam. Sintesis meloxicam dapat dilakukan dengan mereaksikan kedua prekursor (metode 1) maupun melalui intermediet garam meloxicam (metode 2). Hasil penelitian diperoleh bahwa pelarut p-xilena dan o-xilena dapat digunakan dalam sintesis meloxicam dengan %rendemen tertinggi yakni 72% (metode 1, p-xilena, 6 jam, 138-139 oC, refluks), 92% (metode 2, o- xilena, 24 jam, 144 oC, refluks), dan 36% (metode 2, 4 menit, oven domestik). Nilai Rf produk meloxicam sebesar 0,39 dengan eluen etil asetat:n-heksana = 1:1(v/v). Produk yang diperoleh kemudian dikarakterisasi menggunakan uji KLT, titik leleh, FTIR, 1H-NMR, dan 13C-NMR.