digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Giovanno Alvin Setiadi
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Giovanno Alvin Setiadi
PUBLIC Latifa Noor

COVER Giovanno Alvin Setiadi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Giovanno Alvin Setiadi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Giovanno Alvin Setiadi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Giovanno Alvin Setiadi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Giovanno Alvin Setiadi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Giovanno Alvin Setiadi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

Indonesia merupakan negara yang secara geografis memiliki banyak gunung berapi tersebar di berbagai pulau. Hal tersebut menyebabkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan deposit zeolit alam yang sangat tinggi. Studi karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dan X- Ray Fluoroscence terhadap mineral alam dari Messawa, Sulawesi Barat menunjukkan kristalinitas yang tinggi serta komposisi kimia dari aluminosilikat. Namun, topologi spesifik sampel belum dapat ditentukan. Berbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan potensi mineral alam bahkan dengan kualitas rendah sekalipun dapat digunakan sebagai prekursor maupun benih pada sintesis zeolit secara hidrotermal. Pemanfaatan material aluminosilikat alam akan lebih memungkinkan untuk dilakukan jika topologi ataupun fragmentasi zeolit yang terkandung pada sampel diketahui. Pada percobaan ini, material aluminosilikat alam dipelajari dengan proses rekristalisasi dan penggunaan sebagai benih. Transformasi mineral alam menjadi zeolit diharapkan dapat mengungkap fragmentasi zeolit yang terkandung. Rekristalisasi sampel dengan NaOH pada temperatur 170 °C menghasilkan zeolit dengan topologi ANA. Penambahan material kristalin alam Indonesia sebagai benih pada perlakuan hidrotermal sintesis zeolit pada temperatur 170 °C menghasilkan zeolit ANA, sedangkan pada temperatur 65 °C diperoleh zeolit GIS, yang menunjukkan potensi terjadinya transformasi antar zeolit. Citra SEM untuk zeolit ANA hasil rekristalisasi dan hasil sintesis dengan bantuan benih menunjukkan perbedaan signifikan dalam morfologi permukaan dan ukuran kristal. Zeolit ANA hasil sintesis dengan benih menghasilkan morfologi permukaan yang sempurna dan ukuran kristal yang lebih kecil. Observasi lebih lanjut dilakukan dengan memvariasikan rasio Si/Al awal dan ditemukan bahwa rasio Si/Al yang lebih kecil menghasilkan ukuran krsital yang lebih besar dan persen rendemen lebih tinggi. Rangkaian seri percobaan membuktikan bahwa sampel mineral alam Messawa mengandung unit pembangun sekunder tipe 4 yang merupakan satuan pembangun yang sama antara GIS dan ANA. Substitusi sumber silika dengan TEOS memberikan laju nukleasi yang lebih cepat sehingga berpotensi menghasilkan zeolit dengan topologi lain. Sintesis dengan bantuan benih menggunakan TEOS sebagai sumber silika menghasilkan zeolit dengan topologi SOD.