digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Eksan Yuliyanto
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Eksan Yuliyanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Eksan Yuliyanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Eksan Yuliyanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Eksan Yuliyanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Eksan Yuliyanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Eksan Yuliyanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Permasalahan yang timbul dalam eksploitasi panasbumi salah satunya adalah pendugaan adanya batuan yang permeabel. Batuan yang permeabel merupakan salah satu unsur terpenting dalam analisis penentuan potensi lapangan panasbumi hingga prospek lokasi pengeboran eksploitasi. Salah satu metode pendugaan zona permeabel bawah permukaan adalah dengan menganalisis gas Radon dalam tanah yang ada di permukaan. Data-data primer berupa konsentrasi gas Radon-222 dipermukaan diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan alat Durridge RAD7. Pengukuran dilakukan dalam 5 siklus pengukuran selama rentang waktu bulan Oktober 2016 sampai dengan Mei 2017. Data yang diambil pada setiap titik pengukuran sebanyak 10 data dangan lama pengambilan setiap data selama 5 menit. Data konsentrasi gas yang diperoleh kemudian diolah dengan metode Ordinary Kriging untuk mendapatkan pola persebarannya. Pola persebaran yang didapat kemudian dikorelasikan dengan beberapa parameter analisis. Parameter analisis yang digunakan antara lain sesar regional, struktur bawah permukaan, manifestasi, litologi, topografi dan kelurusan (lineament). Hasil korelasi berupa peta overlay antara peta persebaran konsentrasi Radon-222 dengan masing-masing parameter. Persebaran konsentrasi tinggi gas Radon-222 di permukaan banyak terdapat pada daerah utara penelitian, meliputi titik pengukuran K18, K22, K17, K19, dan K30. Sedangkan konsentrasi rendah mendominasi pada daerah selatan daerah penelitian meliputi titik pengukuran K23, K26, dan K28. Adanya hubungan yang erat antara konsentrasi Radon-222 dipermukaan dengan sesar regional yang dikeluarkan oleh Alzwar dkk (1992), struktur bawah permukaan yang dikeluarkan oleh Star Energy (2014), dan manifestasi yang ada di sekitar daerah penelitian. Hal ini menandakan jika konsentrasi Radon-222 dipermukaan sangat dipengaruhi oleh keberadaan struktur geologi yang menimbulkan suatu zona permeabel bawah permukaan. Dimana zona permeabel tersebut menjadi jalur Radon-222 untuk keluar ke permukaan.