COVER Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Puji Rahayu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN PUJI RAHAYU
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Vanili merupakan tanaman rempah bumi yang bernilai ekonomi tinggi. Hal ini dikarenakan kandungan flavor yang terdapat pada vanili serta proses penanganannya yang membutuhkan waktu lama. Kandungan flavor ini akan terbentuk selama proses curing. Salah satu proses curing yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas vanili yaitu proses pengeringan. Saat ini, sebagian besar petani Indonesia melakukan proses pengeringan menggunakan sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pengeringan vanili dengan alat pengering sederhana menggunakan lampu inframerah dan sirkulasi udara. Selain itu, juga ditentukan pemodelan matematika yang menggambarkan karakteristik pengeringan. Vanili 9 bulan yang telah melalui proses pelayuan dan pemeraman dikeringkan dengan alat pengering inframerah. Eksperimen dilakukan dengan desain one-variable-at-a-time (OVAT) dengan dua variable uji yaitu voltase kipas (4V, 6V, dan 8V) serta kapasitas pengeringan (1 tray, 2 tray, dan 3 tray) yang dilakukan secara triplo. Hasil evaluasi proses pengeringan dilihat berdasarkan evaluasi sistem dan hasil pengeringan. Evaluasi sistem pengeringan meliputi nilai specific energy consumption (SEC), energi aktivasi dan efisiensi energi, sedangkan evaluasi hasil pengeringan meliputi karakteristik fisik dan kimia. Hasil penelitian menunjukan, peningkatan voltase kipas tidak memberikan pengaruh signifikan pada pengeringan vanili. Selanjutnya, kapasitas pengeringan memberikan pengaruh terhadap efisiensi alat pengering dan specific energy consumption (SEC) dimana kapasitas besar akan meningkatkan efisiensi dan menurunkan nilai SEC. Model matematika yang menggambarkan karakteristik pengeringan vanili adalah Wang-singh. Apabila ditinjau dari evaluasi hasil pengeringan, diperoleh vanili yang dikeringkan dengan voltase dan kapasitas yang efektif selama 6 hari dapat menurunkan kadar air mencapai 37,248% serta menghasilkan nilai kadar vanillin sebesar 3,12% dan kadar abu 2,25%.