digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016 TA PP DUTO HAKIM MAULANA 1.pdf)u
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Ketersediaan energi hidrokarbon konvensional yang terus menurun dan isu lingkungan yang terus menjadi perhatian menyebabkan perlunya pengembangan sumber energi hidrokarbon nonkonvensional yang lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah coalbed methane (CBM). Coalbed methane merupakan lapisan batubara yang mengandung gas metana yang teradsorpsi pada matrix batubara yang terbentuk selama proses coalification. Reservoir CBM umumnya diproduksi dengan mekanisme produksi penurunan tekanan reservoir, dengan terlebih dahulu melakukan proses dewatering. Meskipun mekanisme produksi penurunan tekanan reservoir ini sederhana dan efektif, tetapi tidak efisien karena perolehan gas metana umumnya tidak lebih dari 50% dari initial gas in place. Enhanced coalbed methane (ECBM) recovery merupakan suatu metode peningkatan produksi dan perolehan gas metana pada reservoir CBM. Injeksi gas CO2 merupakan salah satu metode ECBM. Gas CO2 memiliki affinitas yang lebih baik terhadap batubara sehingga dapat mendesak gas metana dari matrix batubara dan meningkatkan produksi metana, selain itu injeksi gas CO2 pada reservoir CBM juga dapat membantu mengurangi gas rumah kaca. Sumur horizontal juga umum diaplikasikan pada reservoir CBM dan dapat meningkatkan perolehan gas metana. Sumur horizontal diketahui efektif dalam memproduksi lapisan reservoir yang relatif tipis karena dapat memperluas bidang kontak sumur dengan reservoir. Pada tugas akhir ini penulis akan melakukan studi mengenai pengaruh dari laju alir injeksi, jarak antar sumur produksi dan sumur injeksi, serta panjang lateral section sumur horizontal terhadap recovery factor dan sweep efficiency injeksi CO2 pada proses ECBM dengan injeksi CO2 menggunakan sumur horizontal. Metode yang digunakan pada studi ini adalah melalui simulasi reservoir. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan laju alir injeksi serta jarak antar sumur produksi dan sumur injeksi yang semakin dekat akan meningkatkan recovery factor namun akan menurunkan sweep efficiency injeksi CO2. Kemudian, penambahan panjang lateral section sumur horizontal akan meningkatkan recovery factor namun sweep efficiency injeksi CO2 tergantung pada jarak relatif antar sumur serta selisih peningkatan laju alir produksi dan laju alir injeksi.