Limbah agro-industri seringkali menimbulkan masalah lingkungan. Dari proses
pembuatan bir, 85% total limbah yang dihasilkan berupa ampas bir. Pada penelitian ini
dilakukan kajian biokonversi ampas bir oleh larva lalat tentara hitam (Hermetia
illucens) di laboratorium, yang bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor
pertumbuhan dan biomassa yang terbentuk, Waste Reduction Index (WRI) dan
Efficiency of Digested Feed (ECD). Ampas bir berupa sekam barley dan biji barley di
fermentasi dengan EM4????, air lindi dan air selama 7 hari. Larva H. illucens berumur 4-
7 hari diberi pakan ampas bir dan pakan ayam dengan daily feeding rate 100
mg/day/larva. Setiap perlakuan menggunakan 100 ekor larva dengan ulangan 3 kali.
Pakan ayam dengan daily feeding rate yang sama digunakan sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dari biji barley yang difermentasi oleh
EM4 memberikan tingkat kelulushidupan larva H. illucens tertinggi, yaitu sebesar
98,67 ???? 0,67%, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan larva yang diberi
pakan sekam dan biji barley yang difermentasi dengan lindi serta kelulushidupan larva
yang mengkonsumsi pakan ayam. Dari seluruh perlakuan, periode larva tercepat terjadi
saat larva mengkonsumsi pakan ayam, 27 ???? 0,00 hari, kemudian larva yang diberi
pakan biji barley hasil fermentasi lindi, 30,00 ???? 1,00 hari. Secara statistik seluruh
perlakuan memberikan periode hidup larva H. illucens yang berbeda nyata. Pakan larva
H. illucens dari biji barley yang difermentasi dengan EM4 dan lindi menghasilkan
biomassa tubuh (prepupa) secara berurutan seberat 55,46 ???? 1,32 mg dan 51,88 ???? 2,73
mg, secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pakan biji barley hasil
fermentasi EM4 cenderung menghasilkan ECD paling tinggi (7,24 ???? 0,05%) dan
berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Akan tetapi pakan biji barley menghasilkan
WRI (1,80 ???? 0,02 dan 2,13 ???? 0,13), sedikit lebih kecil dari pakan ayam (2,74 ???? 0,01).
Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa larva H. illucens memiliki potensi untuk
mengkonversi ampas bir berupa biji barley dan sekam barley menjadi massa tubuhnya
dan prepupa yang dihasilkan mengandung protein yang tinggi serta berpotensi untuk
dijadikan pakan ternak unggas dan ikan.