digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800





BAB 3 Din Dzakamala Fafi Rohmatillah
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» ITB

BAB 4 Din Dzakamala Fafi Rohmatillah
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» ITB


PUSTAKA Din Dzakamala Fafi Rohmatillah
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» ITB

Limbah agro-industri seringkali menimbulkan masalah lingkungan. Dari proses pembuatan bir, 85% total limbah yang dihasilkan berupa ampas bir. Pada penelitian ini dilakukan kajian biokonversi ampas bir oleh larva lalat tentara hitam (Hermetia illucens) di laboratorium, yang bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor pertumbuhan dan biomassa yang terbentuk, Waste Reduction Index (WRI) dan Efficiency of Digested Feed (ECD). Ampas bir berupa sekam barley dan biji barley di fermentasi dengan EM4????, air lindi dan air selama 7 hari. Larva H. illucens berumur 4- 7 hari diberi pakan ampas bir dan pakan ayam dengan daily feeding rate 100 mg/day/larva. Setiap perlakuan menggunakan 100 ekor larva dengan ulangan 3 kali. Pakan ayam dengan daily feeding rate yang sama digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dari biji barley yang difermentasi oleh EM4 memberikan tingkat kelulushidupan larva H. illucens tertinggi, yaitu sebesar 98,67 ???? 0,67%, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan larva yang diberi pakan sekam dan biji barley yang difermentasi dengan lindi serta kelulushidupan larva yang mengkonsumsi pakan ayam. Dari seluruh perlakuan, periode larva tercepat terjadi saat larva mengkonsumsi pakan ayam, 27 ???? 0,00 hari, kemudian larva yang diberi pakan biji barley hasil fermentasi lindi, 30,00 ???? 1,00 hari. Secara statistik seluruh perlakuan memberikan periode hidup larva H. illucens yang berbeda nyata. Pakan larva H. illucens dari biji barley yang difermentasi dengan EM4 dan lindi menghasilkan biomassa tubuh (prepupa) secara berurutan seberat 55,46 ???? 1,32 mg dan 51,88 ???? 2,73 mg, secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pakan biji barley hasil fermentasi EM4 cenderung menghasilkan ECD paling tinggi (7,24 ???? 0,05%) dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Akan tetapi pakan biji barley menghasilkan WRI (1,80 ???? 0,02 dan 2,13 ???? 0,13), sedikit lebih kecil dari pakan ayam (2,74 ???? 0,01). Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa larva H. illucens memiliki potensi untuk mengkonversi ampas bir berupa biji barley dan sekam barley menjadi massa tubuhnya dan prepupa yang dihasilkan mengandung protein yang tinggi serta berpotensi untuk dijadikan pakan ternak unggas dan ikan.