BAB 1 Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Putra Hanif Agson Gani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Peledakan pada tambang bawah tanah merupakan kegiatan yang esensial dalam siklus
penambangan, baik pada tahap pengembangan maupun produksi. Peledakan yang dilakukan
di dalam terowongan akan mengakibatkan gas-gas beracun dan/atau berbahaya hasil peledakan
menjadi terkungkung. Oleh karena itu dibutuhkan ventilasi tambang yang memadai untuk
mengatasi hal ini. Dalam rangka mengetahui waktu yang efektif untuk melakukan re-entry,
maka diperlukan studi yang komprehensif. Penelitian ini dilakukan di tiga front development
di tambang bawah tanah Ciguha PT ANTAM UBPE Pongkor.
Analisis dilakukan pada ventilasi tambang secara umum, penurunan konsentrasi gas CO dan
koefisien difusi dari lokasi yang diteliti yang pada akhirnya akan ditemukan persamaan reentry-
nya. Persamaan waktu re-entry tersebut dapat dijadikan acuan dalam penentuan waktu
smoke clearing dari lokasi yang diteliti. Koefisien difusi akan dicari menggunakan
perbandingan antara koefisien difusi analitik (Taylor, 1954) dan koefisien difusi hasil
pengujian.
Penyebaran gas CO didapatkan bersifat site specific, sehingga hasil akhir hanya bisa diterapkan
pada lokasi yang diteliti saja. Koefisien difusi di masing-masing lokasi pun didapat, yaitu pada
X-Cut 477 sebesar 0.37 m2/s, pada X-Cut 475 sebesar 6.57 m2/s, dan pada Footwall RD CGS
sebesar 4.91 m2/s. Hasil akhir yang merupakan acuan untuk waktu re-entry berikutnya didapat
dengan membandingkan L/D terhadap waktu gas CO terdispersi.