Penderita paraplegia parsial memiliki tingkat mobilitas yang rendah jika
dibandingkan oleh orang sehat. Hal ini berdampak buruk terhadap banyak aspek
dalam kehidupan orang penderita paraplegia parsial seperti ekonomi, sosial, serta
kesehatan. Solusi yang sudah ada yaitu penggunaan alat bantu gerak seperti tongkat,
kruk, walkers, kursi roda dan lain sebagainya. Namun solusi tersebut masih kurang
efektif karena banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mobilitas pengguna tetap
terbatas. Selain itu, solusi tersebut tetap memiliki efek samping misalnya
memperburuk kondisi kesehatan pengguna. Solusi yang ditawarkan adalah membuat
robot berupa kerangka luar sebagai alat bantu gerak. Robot ini memiliki memiliki
fungsi dasar untuk membantu pengguna untuk dapat berjalan. Berjalan yang
dimaksud adalah berjalan lurus. Dalam menjalankan fungsinya, robot disusun oleh
motor penggerak berupa motor DC yang dipasang di 4 joint, yaitu Right Hip, Left
Hip, Right Knee dan Left Knee. Selain itu motor akan dilengkapi sensor untuk
mengetahui posisi (sudut) joint menggunakan potensiometer. Keseluruhan sistem
akan dikendalikan oleh sebuah mikrokontroler. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
robot sudah berhasil mengikuti pola gerakan berjalan, masih dapat berfungsi dengan
beban yang diubah-ubah, material rangka tidak mengalami patah atau bengkok saat
diuji dengan beban yang berat, berjalan lebih cepat dari penderita yang mengikuti
rehabilitasi berjalan, massa alat cukup ringan, serta mudah dijalankan. Namun ada
beberapa hal yang belum tercapai yaitu rendahnya derajat kebebasan, serta belum
dapat digunakan untuk mengangkat tubuh pengguna.