digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kabupaten Manokwari merupakan ibu kota Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.556,94 kmĀ² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 201.218 jiwa (2015). Dengan bertambah jumlah penduduk dari tahun ke tahun, maka produksi sampah pada Kabupaten Manokwari juga menjadi masalah. Permasalahan yang sering dilihat yaitu sistem pengangkutan sampah tidak dilakukan dengan optimal dilihat dari segi waktu penngangkutan. Timbulan sampah rata-rata untuk Distrik Manokwari Timur 0,310 kg/orang/hari , Distrik Manokwari Barat 0,319 kg/orang/hari dan untuk Distrik Manokwari Selatan 0,379 kg/orang/hari. Sehingga jumlah timbulan rata-rata untuk lokasi penelitian yaitu 0,334 kg/orang/hari. Timbulan setiap Disrik yang terangkut ke TPA yaitu pada Distrik Manokwari Timur 3,04 ton pada ritasi pertama dan pada ritasi kedua sebesar 2,9 ton, Distrik Manokwari Barat 14,53 ton pada ritasi pertama dan pada ritasi kedua 15,74 ton dan Distrik Manokwari Selatan jumlah timbulan sebesar 5,06 ton pada ritasi pertama sedangkan pada ritasi kedua sebesar 4,36 ton. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka penelitian bertujuan untuk melihat rute eksisting yang menjadi masalah dan membuat rute pengangkutan yang baru yang lebih optimal. Selain merencanakan rute pengangkutan juga dilakukan perhitungaan terhadap biaya operasioanal untuk rute pengangkutan terbaru. Perencanaan rute pengangkutan sampah pada Kabupaten Manokwari menggunakan analisis Vehicle Rounting Problem (VRP) dengan metode Nearest Neighbour dan dibandingkan dengan metode Sequential Insertion sehingga mendapatkan rute terpilih yang lebih optimal. Dalam penelitian, diketahui kondisi eksisiting rute pengangkutan sampah membutuhkan waktu 3289 menit untuk menyelesaikan seluruh pengangkutan TPS dan setelah menggunakan metode nearest neighbour waktu 3038 menit lebih rendah 251 menit atau 7,6% dibandingkan dengan total waktu rute pengangkutan menggunakan metode sequential insertion yaitu sebesar 3162 menit. Sehingga, metode nearest neighbour dianggap memiliki keunggulan untuk mengoptimalkan rute pengangkutan sampah pada lokasi penelitian