digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 1 Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 2 Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 3 Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 4 Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 5 Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 6 Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

PUSTAKA Asti Sulastri
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

Secara geografi Indonesia termasuk ke dalam South East Asian Tin Belt yang memanjang mulai dari Myanmar hingga ke Indonesia. Faktor yang mengontrol terbentuknya endapan timah plaser adalah keberadaan bantuan sumber pembawa timah (granit tipe S), proses pelapukan, erosi, transportasi dan sedimentasi, serta adanya cekungan atau lembah yang menjadi tempat terendapkannya material hasil pelapukan. Endapan sedimenter purba dan modern memiliki sumber unsur tanah jarang yang signifikan. Mineral pembawa unsur tanah jarang adalah monasit dan xenotim yang merupakan mineral dengan densitas tinggi atau hadir sebagai mineral berat. Produk timah plaser merupakan hasil rombakan dari batuan asal yang berisikan mineral ikutan timah pembawa unsur tanah jarang yang merupakan mineral berat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik butiran mineral berat dan distribusi unsur tanah jarang pada beberapa domain puncak morfologi yakni Menumbing, Jebus dan Pemali, Mangkol, Bebulu, dan Toboali di Pulau Bangka. Data yang digunakan terdapat 62 data 36 merupakan data sekunder dan 26 data adalah berasal dari pengambilan data di lapangan. Metode yang digunakan adalah grain counting, analisis tekstur butir seperti histogram butir dan morfologi butir, serta analisis ICP-MS. Hasil dari penelitian ini adalah rasio mineral berat pada sampel aluvial dan tailing di Pulau Bangka berkisar antara 5-35%. mineral kasiterit, monasit dan zirkon terkonsentrasi pada fraksi kasar, sementara xenotim pada fraksi halus. Mulai dari hulu menuju ke hilir suatu butiran mineral berat semakin mature dari segi histogram butir dan morfologi butir. Pengayaan unsur tanah jarang di aluvial terdapat di daerah Toboali sekitar 1.643 ppm dan sampel tailing berada di daerah Menumbing dengan konsentrasi 11.208 ppm.