Biokorosi merupakan proses deteriorasi material logam oleh aktivitas beragam mikroba yang melekat dalam bentuk biofilm pada pipa industri perminyakan. Diketahui bahwa proses korosi internal dalam jaringan pipa disebabkan oleh air formasi reservoir (brine water) yang diangkut bersama dengan minyak. Brine water dapat menimbulkan korosi karena adanya zat-zat korosif seperti garam klorida, asam organik dan gas CO2.. Pencegahan kerusakan pipa akibat korosi dapat dilakukan dengan memberikan lapisan penghalang (coating). Sol-gel coating berbasis silika telah diketahui dapat menjadi agen penghambat korosi. Sel bakteri dapat ditambahkan ke dalam coating sol-gel untuk aplikasi jangka panjang. Salah satu bakteri yang berpotensi sebagai agen penghambat korosi adalah Bacillus sp. yang dapat membentuk spora. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi penggunaan media produksi endospora bakteri Bacillus sp F7 dan teknik coating sol-gel yang digunakan serta menentukan pengaruh penambahan berbagai konsentrasi spora Bacillus sp. dalam sol-gel coating terhadap pembentukan biofilm dan tingkat ketahanan laju korosi baja ST-37. Untuk mengoptimalkan coating sol-gel pada baja ST-37, dilakukan uji kekasaran logam dengan berbagai grade amplas dan optimasi teknik coating. Optimasi produksi spora dilakukan pada dua jenis media yaitu NB+0.1% garam CCY dan 2xSG medium. Uji viabilitas spora dalam sol-gel dilakukan dengan metode ALT yang kemudian didapatkan variasi konsentrasi spora sebesar 104, 106, dan 108. Analisis pembentukan biofilm dilakukan dengan metode ALT, sementara tingkat ketahanan dan laju korosi dengan metode weight loss. Berdasarkan optimasi, didapatkan hasil kekasaran dengan grade amplas 600 dan teknik dip coating memiliki kualitas coating sol-gel paling baik yang dikonfirmasi dengan visualisasi imersi logam pada larutan NaCl 5%. Adapun viabilitas spora Bacillus sp. F7 optimum dalam sistem sol-gel silika sebesar 33% didapatkan dari produksi media dengan NB+0,1% garam CCY. Berdasarkan hasil analisis dinamika biofilm setelah 3 hari inkubasi, teramati adanya tahapan pelekatan awal yang reversible karena masih terjadi kenaikan penurunan jumlah sel dalam biofilm. Sedangkan untuk analisis laju korosi teramati trend penurunan laju korosi pada perlakuan coating sol-gel silika. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media produksi endospora NB+0,1% garam CCY dapat menghasilkan viabilitas yang lebih baik. Selain itu, penambahan variasi konsentrasi endospora Bacillus sp. F7 dalam sol-gel coating baja ST-37 dapat menurunkan laju korosi tetapi belum dapat ditentukan pengaruhnya terhadap pembentukan biofilm karena waktu inkubasi yang singkat.