digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Hisyam
PUBLIC Irwan Sofiyan

Banjir adalah fenomena alam yang terjadi karena tidak sanggupnya saluran menerima aliran air sehingga terjadi luapan air ke luar saluran atau palung sungai menuju pemukiman, jalan, tempat perusahaan seperti pertamina, fasilitas umum. Kondisi Banjir pada sungai merbau ini menyebabkan perusahaan Pertamina Hulu Energi sering mengalami kerugian setiap tahun akibat sumur untuk memproduksi minyak di daerah sungai merbau mengalami masuknya air dari luapan sungai merbau sehingga produksinya minyak mengalami loss. Banjir yang terjadi diperkirakan akibat penyumbatan disungai yang melintasi area operasi Pertamina Hulu Energi Kampar dan kondisi kontur area operasinya yang lebih rendah dari permukaan air sungai. Maka dari itu, perlu perencanaan pengendalian banjir. Alternatif yang dipilih adalah kombinasi antara normalisasi dan kolam retensi yang didesain dari debit banjir periode ulang 25 tahun. Dengan adanya perencanaan ini terjadi penurunan limpasan muka air secara signifikan. Anggaran perencanaan pengendalian banjir adalah sebesar Rp. 65,330,427,845.48,- Kata Kunci: Banjir, Normalisasi, Kolam Retensi.