Zat warna sintetik yang banyak digunakan industri tekstil merupakan salah satu
limbah yang sulit terdegradasi di alam sehingga dapat membahayakan lingkungan
jika dibuang begitu saja ke sungai tanpa ada pengolahan terlebih dahulu. Akan
tetapi, metoda pengolahan limbah konvensional sepeerti sedimentasi ataupun
bioremediasi tidak mampu menghilangkan zat warna sintetik dari air buangan
industri tekstil. Beberapa metoda alternatif seperti menggunakan absorben, katalis
berbasis advanced oxidation processes (AOPs), ataupun membran mulai dilirik
untuk mengolah limbah cair yang mengandung zat warna sintetik. Salah satu
meterial yang menarik untuk aplikasi ini adalah metal organic frameworks (MOFs)
karena memiliki luas permukaan yang sangat tinggi (mencapai 7800 m2/g; enam
kali lebih tinggi dari karbon aktif), porositas yang tinggi dan fleksibilitas dalam
mendesain struktur MOFs yang hampir tak terbatas. Sebagai absorben, MOFs
memiliki kemampuan absorpsi metyl orange (MO), sebagai model zat warna
sintetik, 40 kali lipat lebih tinggi daripada karbon aktif. Sebagai katalis, MOFs
mampu mendegradasi polutan lima kali lebih cepat dibandingkan material
semikonduktor pada umumnya seperti TiO2. Sedangkan sebagai membran, MOFs
memiliki permeabilitias yang lebih tinggi daripada membran konvensional.
Meskipun begitu, masih banyak ruang yang dapat digali untuk lebih meningkatkan
performa MOFs dalam pengolahan limbah zat warna sintetik. Akibat terdapatnya
ligan organik dalam strukturnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan
studi literatur untuk mengevaluasi bagaimana strategi peningkatan performa MOFs
dalam pengolahan limbah zat warna sintetik, dan akan disampaikan dalam tiga
bagian yaitu MOFs sebagai absorben, katalis dan membran. Faktor-faktor seperti
luas permukaan, selektifitas MOFs, aktifitas katalitik maupun fotokatalitik serta
kestabilann MOFs telah dibahas. Selain itu, akan dibahas mengenai potensi
pemanfaatan MOFs kedepanna sehingga MOFs siap diapliaksikan sebagai material
untuk pengolahan limbah zat pewarna sintetik.