Kota Melonguane adalah ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Berdasarkan peta potensi bencana Tsunami dari BMKG, Kepulauan Talaud masuk
dalam kategori dalam berpotensi tinggi Tsunami karena letaknya yang berada pada
pertemuan lempeng Maluku dan Gunung api Kawio Barat yang baru ditemukan pada
tahun 2010. Dengan pemetaan risiko pembentukan Tsunami, dan menganalisa
kawasan kota yang terdampak Tsunami dengan simulasi, maka dapat ditemukan
kawasan kota yang memiliki risiko tertinggi kerusakan akibat gelombang Tsunami.
Kerugian akibat Tsunami dapat dikurangi dengan pengembangan mitigasi kota dan
strategi evakuasi yang baik. Wilayah pesisir pantai dikembangakan menjadi area
peredam gelombang Tsunami seperti fungsi ruang hijau dengan vegtasi yang rapat.
Fungsi hunian dibatasi, dan juga dikembangkan titik-titik bangunan yang tersebar pada
radius 350meter sebagai tempat evakuasi darurat yang dapat dicapai semua orang
dalam waktu 15-25 menit. Penggunaan papan penanda peringatan bahaya Tsunami
pada area risiko tinggi akan meningkatkan kewaspadaan penduduk, dan dengan papan
penanda petunjuk arah jalur dan lokasi aman, akan mempermudah proses evakuasi.
Selain evakuasi darurat, kelengkapan peringatan dini berperan penting untuk evakuasi
dini pasca gempa. Dengan pengembangan jaringan jalur kendaraan ke dataran tinggi
dan juga pengembangan rute pedestrian menuju bagunan evakuasi (escape building)
pada saat evakuasi darurat. Evakuasi dan mitigasi pada kota dapat terlaksana dengan
baik melaluai peringatan dini yang baik. Pengembangan dengan berorientasi pada
mitigasi Tsunami ini juga dapat diterapkan pada daerah serupa dengan berdasarkan
pada analisa risiko pada kawasan.