digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Syafira Fatimah Ashshidiqiyyah
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Tujuan utama radioterapi adalah untuk mengoptimalkan dosis pada target dan meminimalkan dosis pada jaringan sehat di sekitar target. Tetapi dalam beberapa kasus, terutama tumor atau kanker yang terletak di kepala, tujuan tersebut sulit untuk dicapai dan memungkinkan beberapa efek samping terjadi setelah terapi. Perkembangan ilmu tentang interaksi partikel berat bermuatan –seperti proton, memberikan harapan bagi perkembangan radioterapi. Proton memiliki karakteristik transfer energi yang disebut kurva Bragg, yang relatif rendah di awal dan terus meningkat secara drastis (puncak Bragg) sebelum akhirnya berhenti. Proton berpotensi menurunkan dosis jaringan normal secara signifikan, dengan tetap mempertahankan dosis target, sehingga potensi insiden efek samping akan lebih rendah. Jangkauan proton atau lokasi terjadinya puncak Bragg dapat dikontrol oleh energi awal proton. Oleh karena itu, pada proses perencanan radioterapi proton, energi awal proton harus ditentukan dengan cermat agar berhenti tepat pada target. Dalam hal ini, daya henti dan jangkauan proton sangat diperlukan sebagai acuan. Objek pada penelitian ini adalah air dan jaringan tubuh pada kepala manusia, yaitu lensa mata, tulang kompak, tulang spons, cranium, cerebrospinal fluid (CSF), grey dan white matter, serta otak. Rentang energi proton yang dikaji adalah 10-250MeV. Nilai daya henti dihitung menggunakan program SRIM-2013, perhitungan aturan Bragg-Kleeman, persamaan Bethe- Bloch dan persamaan empiris Bethe-Bloch. Hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan data referensi dari ICRU Report 46. Sedangkan jangkauan proton diperoleh dari simulasi SRIM-2013 dan perhitungan aturan Bragg-Kleeman. Dari hasil daya henti diperoleh kesesuaian yang baik antara hasil simulasi SRIM-2013 dan setiap metode perhitungan dengan data referensi ICRU Report 46. Hasil Simulasi SRIM-2013 memiliki rata-rata perbedaan daya henti relatif sekitar 1,4% dan standar deviasi 0,3% terhadap data referensi. Sedangkan untuk jangkaun proton terdapat ketidaksesuaian yang besar antara data SRIM-2013 dan aturan Bragg-Kleeman. Persentase rata-rata perbedaan jangkauan yang paling besar adalah untuk tulang kompak, yaitu 29,64% sedangkan yang paling kecil adalah CSF sekitar 8,19%.