digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Regina Anastasia Panjaitan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Persaingan yang ketat, NIM yang menurun, regulasi, pandemi covid-19 dan permintaan produk keuangan yang beragam dapat mendorong bank untuk melakukan diversifikasi pendapatan agar tetap menguntungkan, namun diversifikasi pendapatan bank-bank di Indonesia yang dilihat dari persentase pendapatan non-bunga terhadap total pendapatan masih sangat kecil dibandingkan dengan negara lain, baik negara di Asia yang memiliki karakteristik yang mirip dengan Indonesia seperti Malaysia, India atau negara-negara di Eropa atau Amerika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pendapatan non bunga BUKU 4 untuk tahun 2008 hingga 2020 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan teknik analisis deret waktu seperti model autoregressive distribution lag (ARDL) dan analisis error correction model (ECM), penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan signifikan dari pendapatan non-bunga dalam jangka panjang dan jangka panjang. Penelitian ini menemukan bahwa bank dapat memiliki determinan signifikan yg berbeda terhadap pendapatan non-bunga. Tidak ada determinan yang signifikan dalam jangka pendek bagi Bank BCA dan Bank Mandiri, namun dalam jangka panjang CAR dan NIM merupakan determinan yang signifikan bagi Bank BCA sedangkan CAR, NIM dan Indeks pasar saham merupakan determinan yang signifikan bagi Bank Mandiri. Bagi Bank BRI, dalam jangka pendek determinan yang signifikan adalah total pinjaman, CAR, dan Inflasi, sedangkan dalam jangka panjang adalah CAR, NIM, Inflasi dan pertumbuhan PDB. Bagi Bank BNI, CAR dan indeks pasar saham dapat berpengaruh signifikan terhadap non-bunga. pendapatan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Dan Bank Size, CAR, NIM dan Inflasi hanya akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan non-bunga dalam jangka panjang.