digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

COVER Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 1 Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 2 Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 3 Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 4 Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 5 Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

BAB 6 Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

PUSTAKA Bagus Adiib Al-haq
PUBLIC Dewi Supryati

Perkembangan startup digital selaras dengan pertumbuhan kewirausahaan berbasis digital semakin menggeliat di Indonesia. Salah satu fenomena yang berhubungan dengan aspek sumber daya manusia pada konteks startup digital adalah tingginya tingkat turnover pekerja. Permasalahan ini berakibat pada biaya yang perlu dikeluarkan oleh organisasi untuk merekrut dan melatih pekerja yang baru. Keberlangsungan startup digital dengan demikian perlu ditunjang dengan adanya pekerja yang tidak hanya memiliki keterampilan inovatif akan tetapi juga komitmen untuk tetap bekerja bersama organisasi. Penelitian ini berupaya mengembangkan suatu model yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pekerja startup digital untuk memutuskan berhenti dan pindah tempat kerja. Faktor-faktor langsung yang terlibat pada penelitian ini adalah work exhaustion, organizational commitment, job satisfaction, dan pay satisfaction. Survey dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada pekerja startup. Data yang diperoleh sebanyak 219 sampel dan kemudian diolah menggunakan pendekatan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pay satisfaction merupakan variabel dengan pengaruh paling signifikan terhadap turnover intention, dilanjutkan oleh job satisfaction dan work exhaustion. Job satisfaction juga secara kuat dipengaruhi oleh pay satisfaction. Sedangkan work exhaustion dipengaruhi oleh rendahnya tingginya tingkat work overload dan work-family conflict. Sedangkan variabel organizational commitment tidak memiliki pengaruh terhadap turnover intention. Meskipun secara signifikan organizational commitment dipengaruhi oleh work exhaustion dan pay satisfaction. Penelitian juga membuktikan adanya pengaruh dari perceived work overload terhadap work-family conflict.