COVER Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gusti Ayu Isma Yanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kepulauan Ayau terletak di Papua Barat dan termasuk ke dalam Kabupaten Raja Ampat, Indonesia ini memiliki karakteristik profil terumbu karang yang relatif datar dan tergolong sangat luas. Hal ini menyebabkan area ini sangat rentan akan perubahan luasan terumbu karang akibat aktivitas manusia atau perubahan lingkungan, seperti temperatur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan luasan terumbu karang yang terjadi sejak tahun 2015 hingga tahun 2019 dengan menggunakan citra satelit Lansat 8 OLI dan data lapangan dari Ekspedisi Nuga Manggala yang dilakukan oleh LIPI pada tahun 2018 (ENM 2018).
Dari hasil pengamatan lapangan ENM tahun 2018 didapatkan bahwa kondisi luasan terumbu karang di Kepulauan Ayau, Raja Ampat tumbuh berada jauh dari pantai dan digolongkan kedalam terumbu karang tepi. Hasil pengolahan data satelit sejak tahun 2015 ke 2016 luasan terumbu karang mengalami penurunan yaitu seluas 583,47 ha. Tahun 2016 ke tahun 2018 area terumbu karang mengalami peningkatan luasan senilai 1518,57 ha. Namun tahun 2018 ke tahun 2019 luasan terumbu karang kembali mengalami penurunan seluas 1265,13 ha. Perubahan ini dipengaruhi salah satunya oleh meningkatnya suhu permukaan air laut 1-2oC dari suhu normal di Kepulauan Ayau dengan laju perubahan luasan terumbu karang senilai 66,006 ha/tahun. Hal ini sebagai salah satu efek dari fenomena El NiƱo-Southern Oscillation (ENSO) di area timur Samudra Pasifik.