Perkembangan prinsip arsitektur biofilik yang menitikberatkan pada kenyaman,
kesehatan, dan produktifitas manusia mensyaratkan ruang untuk memenuhi
kenyamanan visual, pengudaraan, pencahayaan, maupun akustik. Prinsip ini
mempengaruhi berbagai tipologi bangunan termasuk desain perkantoran. Dalam
mencapai suatu kondisi akustik ruang yang baik di area kerja, penyerap suara
merupakan elemen utama dalam upaya pengendalian waktu dengung. Oleh karena
adanya kebutuhan estetika dan akustik, maka desain dan pemasangan penyerap
suara menjadi beragam. Variasi desain geometri penyerap suara ini memberikan
pengaruh pada kinerja serap dan juga pantulan suara sebagai akibat dari bentuk dan
rongga udara yang terbentuk. Dalam penelitian ini diamati perilaku penyerapan dan
difusifitas oleh penyerap suara yang berbentuk zig-zag dan dengan kombinasi
material, serta pengaruhnya terhadap konteks ruang. Studi kasus konteks ruang
pada penelitian ini adalah kantor tapak terbuka yang merupakan sistem penataan
kantor yang popular saat ini, dan memiliki kebutuhan akan peran penyerap suara.
Material yang dipilih ada Polietilena Tereftalat (PET) dan sebagai kombinasi
digunakan juga panel Binary Amplitude Diffsorber (BAD) untuk memberikan
variasi kinerja serap. Dengan material tersebut, dibuat prototipe untuk pengujian
dengan 4 skenario: PET datar dan zig-zag, serta kombinasi panel PET dan BAD
datar dan zig-zag. Ukuran prototipe adalah 1,2 x 2,4 m, yang terdiri atas 8 modul
berukuran 0,6 x 0,6 m. Prototipe diuji koefisien absorpsinya untuk validasi dari data
referensi dan mengetahui koefisien absorpsi ketika material dibentuk zig-zag dan
dikombinasikan. Selanjutnya, prototipe diuji difusifitas dengan menggunakan
perangkat lunak CAT-DDC di ruang anechoic. Pengujian dilakukan menggunakan
37 titik mikrofon dan 5 titik pengeras suara. Dari pengujian ini diperoleh koefisien
difusi dari 4 skenario prototipe tersebut. Kemudian dilakukan simulasi akustik
ruang untuk mengetahui dampak dari difusifitas terhadap konteks. Koefisien difusi
dari pengujian dijadikan acuan pada simulasi akustik ruang dengan perangkat lunak
CATT-Acoustics v9.
Hasil dari pengujian difusitas menunjukkan bahwa pantulan yang lebih difusif
ditunjukkan oleh prototipe berbentuk zig-zag sebagai akibat dari susunan
kemiringan panel yang mencegah suara memantul secara spekular. Konfigurasi dengan material kombinasi juga meningkatkan difusifitas sebagai akibat dari
perbedaan impedansi pada permukaan, sehingga pantulan yang ditimbulkan lebih
menyebar.
Hasil penelitian pada tahap simulasi menunjukkan adanya perbedaan kondisi
akustik yang dihasilkan oleh bentuk plafon dan koefisien scattering. Perbedaan
dapat diamati pada sebaran SPL, bentuk plafon zig-zag menunjukkan adanya
penurunan level pada sebaran suara pada jarak tertentu dibandingkan dengan
bentuk datar. Penurunan SPL berbeda tiap frekuensi dengan selisih antara 1-3 dB.
Namun, untuk parameter lain perubahan cukup kecil: perubahan parameter waktu
dengung (T30) <0,2 detik, jarak distraksi (rD) <0,5 m, dan jarak privasi (rP) <1 m.