digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001_TS_PP_WIDODO_2.pdf
PUBLIC ajeng fatwa

Abstrak : Salah satu permasalahan pada sumberdaya batubara di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan adalah tingginya kandungan sulfur dan abu yang merupakan kendala dalam pemanfaatan sumberdaya batubara tersebut. Lapisan pembawa batubara di Sulawesi Selatan terdapat pada Formasi Malawa yang diperkirakan berumur Eosen, yang terdiri dari batupasir kuarsa, batupasir dengan sisipan batubara, lanau, lapisan lempung, dan konglomerat. Lingkungan pengendapannya diperkirakan taut dangkal (Sukamto, 1982). Untuk mencapai tujuan penelitian ini, dilakukan analisis mikroskopi mineral (terutama mineral pirit dan perilakunya) dan maseral, analisis kandungan abu serta analisis kandungan sulfur. Hasil analisis mikroskopi mineral pirit tersebut dipergunakan untuk mengetahui bentuk, tipe dan asal mineral pirit. . Analisis kandungan abu dan sulfur dimaksudkan untuk membantu dalam penentuan karakterisitik batubara. Analisis maseral dipergunakan untuk merekontruksi lingkungan pengendapan (fasies) batubara (diagram fasies menurut Diessel 1992). Dan hasil analisis mikroskopi mineral pint yang dilakukan umumnya terdapat mineral pint dalam bentuk framboidal, sehingga batubara di daerah penelitian diinterpretasikan terendapkan pada lingkungan laut atau payau. Berdasarkan nilai TPI (tissue preservation index) dan GI (gelification index) pada diagram fasies menurut Diessel 1992, diinterpretasikan bahwa lapisan batubara di daerah penelitian terendapkan pada lingkungan marsh.