Lebih dari 50% cadangan minyak dan gas bumi dunia disimpan di reservoir karbonat. Namun
reservoir karbonat bersifat lebih kompleks karena adanya pengaruh variasi tipe pori penyusun
reservoir sehingga sulit untuk melakukan karakterisasi pada reservoir ini. Pada penelitian ini
akan dilakukan karakterisasi reservoir karbonat untuk Formasi Baturaja, Cekungan Sumatra
Selatan dengan menggunakan pendekatan fisika batuan melalui analisis tipe pori serta dengan
inversi seismik. Tipe pori pada batuan karbonat dapat dijelaskan dengan menggunakan nilai
aspect ratio.Dalam melakukan pemodelan aspect ratio dipengaruhi oleh ketepatan dalam
melakukan estimasi modulus elastik matriks batuan. Pada penelitian ini dilakukan estimasi
modulus elastik matriks batuan dengan pendekatan model Krief dan estimasi tipe pori dilakukan
dengan menggunakan metode Kumar-Han. Dalam melakukan estimasi tipe pori dengan KumarHan data akan dibagi menjadi dua zona yang berbeda yaitu soft dan stiff dengan Vp Wyllie
time-average dan Hashin-Shtrikmann. Adapun nilai aspect ratio sendiri akan ditentukan dengan
menggunakan metode Kuster-Toksoz. Dari pendekatan inversi seismik dilakukan inversi seismik
Extended Elastic Impedance (EEI) untuk parameter elastik paling sensitif yaitu lambda-rho dan
mu-rho. Dari analisis korelasi sudut chi, didapatkan sudut yang memiliki korelasi maksimal
untuk lambda-rho dan mu-rho berturut-turut adalah 870 dan -280. Hasil dari analisis tipe pori
menunjukkan bahwa reservoir kita didominasi oleh stiff pore dan dari hasil analisis terlihat
bahwa terdapat hubungan antara parameter elastik dan aspect ratio di mana semakin stiff pori
kita maka nilai parameter elastik juga akan semakin tinggi. Dari analisis hasil inversi seismik
dapat terlihat distribusi reservoir kita berada di daerah tinggian, terlihat dari persebaran lambdarho, mu-rho dan lambda/mu yang rendah