digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lebih dari 50% cadangan minyak dan gas bumi dunia disimpan di reservoir karbonat. Namun reservoir karbonat bersifat lebih kompleks karena adanya pengaruh variasi tipe pori penyusun reservoir sehingga sulit untuk melakukan karakterisasi pada reservoir ini. Pada penelitian ini akan dilakukan karakterisasi reservoir karbonat untuk Formasi Baturaja, Cekungan Sumatra Selatan dengan menggunakan pendekatan fisika batuan melalui analisis tipe pori serta dengan inversi seismik. Tipe pori pada batuan karbonat dapat dijelaskan dengan menggunakan nilai aspect ratio.Dalam melakukan pemodelan aspect ratio dipengaruhi oleh ketepatan dalam melakukan estimasi modulus elastik matriks batuan. Pada penelitian ini dilakukan estimasi modulus elastik matriks batuan dengan pendekatan model Krief dan estimasi tipe pori dilakukan dengan menggunakan metode Kumar-Han. Dalam melakukan estimasi tipe pori dengan KumarHan data akan dibagi menjadi dua zona yang berbeda yaitu soft dan stiff dengan Vp Wyllie time-average dan Hashin-Shtrikmann. Adapun nilai aspect ratio sendiri akan ditentukan dengan menggunakan metode Kuster-Toksoz. Dari pendekatan inversi seismik dilakukan inversi seismik Extended Elastic Impedance (EEI) untuk parameter elastik paling sensitif yaitu lambda-rho dan mu-rho. Dari analisis korelasi sudut chi, didapatkan sudut yang memiliki korelasi maksimal untuk lambda-rho dan mu-rho berturut-turut adalah 870 dan -280. Hasil dari analisis tipe pori menunjukkan bahwa reservoir kita didominasi oleh stiff pore dan dari hasil analisis terlihat bahwa terdapat hubungan antara parameter elastik dan aspect ratio di mana semakin stiff pori kita maka nilai parameter elastik juga akan semakin tinggi. Dari analisis hasil inversi seismik dapat terlihat distribusi reservoir kita berada di daerah tinggian, terlihat dari persebaran lambdarho, mu-rho dan lambda/mu yang rendah