Perpustakaan Digital ITB

Kegiatan utama dalam industri pertambangan adalah pemindahan material dari suatu tempat ke tempat lain. Salah satu bagian dari biaya operasional yang berhubungan langsung dengan kegiatan tersebut adalah biaya pemuatan dan pengangkutan pemindahan material. Dengan mengoptimalkan jumlah alat angkut yang digunakan, maka biaya pemuatan dan pengangkutan pemindahan material dapat ditekan seminimal mungkin. Untuk dapat menjalankan kegiatan pemindahan material secara efektif dan efesien diperlukan suatu metode optimalisasi jumlah alat angkut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori antrian karena dapat menyimulasikan waktu tunggu dan jumlah antrian yang terjadi dari berbagai variansi jumlah dump truck yang digunakan di dalam sistem pemindahan material. Penelitian ini dilakukan di Tambang Batu Hijau PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang menggunakan sistem penambangan konvensional truck and shovel untuk memindahkan batuan penutup dari front penambangan ke waste dump. Dalam penelitian ini, diasumsikan hanya terdapat empat simpul pelayanan dalam sistem siklus antrian pemindahan batuan penutup, yaitu pemuatan batuan penutup di front kerja, pengangkutan batuan penutup menuju waste dump, pembuangan batuan penutup di waste dump, dan perjalanan kembali menuju front kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan biaya pemuatan dan pengangkutan yang termurah berdasarkan jumlah dump truck yang paling optimum. Dengan memvariasikan jumlah dump truck yang digunakan pada sistem antrian ini, didapatkan dump truck yang berjumlah sepuluh menghasilkan biaya pemuatan dan pengangkutan terendah dengan $0,770/ton batuan penutup.