COVER Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Wilson
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Menurut perkiraan Global Carbon Project, emisi CO2
sudah mencapai 37,1 milyar metrik
ton untuk tahun 2018. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan emisi tahun-tahun
sebelumnya. Emisi karbon dioksida menjadi salah satu perhatian utama dunia karena
dapat menyerap radiasi inframerah dan meningkatkan suhu atmosfer; memberikan
dampak buruk bagi bumi seperti fenomena gas rumah kaca dan perubahan iklim.
Menanggapi isu naiknya emisi karbon dioksida, beberapa negara adidaya, seperti Cina
dan Amerika Serikat, sudah mencoba mengurangi emisi gas karbon dioksida dengan
menggunakan EBT. Salah satu metode yang diharapkan mampu mengurangi emisi
karbon dioksida adalah fotoreduksi CO2.
Reaksi fotoreduksi CO2 bisa juga disebut sebagai fotosintesis buatan. Reaksi fotosintesis
pada dasarnya adalah reduksi CO2 menjadi glukosa, namun sebelum bisa mereduksi
sampai tahap glukosa, tahap pertama yang ditempuh adalah mereduksi sampai asam
format. Fotosintesis buatan ini dilangsungkan pada suhu ruang, tekanan atmosfer, dan di
bawah sinar matahari langsung, sehingga proses reaksi ini membutuhkan photosensitizer
agar energi yang ditangkap dari matahari mampu mereduksi karbon dioksida. Selain
mengurangi emisi karbon dioksida, jalur ini mampu mengubah emisi tersebut menjadi
senyawa bernilai jual tinggi, yaitu asam format, yang salah satu aplikasinya dalam energi
adalah menjadi pembawa hidrogen cair organik.
Penelitian ini bersifat eksploratif dan bertujuan melangsungkan fotoreduksi CO2 dengan
fotokatalis Zn6Cr2(OH)16CO3.4H2O dengan variasi waktu pengeringan. Fotokatalis
memiliki kristalinitas rata-rata 51,3% dan secara teoretis aktif pada cahaya merah
kejinggaan. Berdasarkan studi meja, Zn adalah logam yang aktif pada enzim anhidrase
karbonat dan Cr berpotensi bekerja seperti logam aktif dehidrogenase format, enzimenzim
yang terlibat dalam fotosintesis dan konversi bolak-balik karbon dioksida menjadi
asam format sehingga logam-logam ini memiliki potensi melangsungkan reduksi
fotokatalitik karbon dioksida menjadi asam format.