BAB 1 Abdul Hamid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Abdul Hamid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Abdul Hamid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Abdul Hamid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Abdul Hamid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Gas H2S dan CO2 merupakan gas asam yang terkandung pada gas alam. Untuk memenuhi spesifikasi perpipaan dan peralatan, gas alam awalnya diproses pada Acid Gas Removal Unit (AGRU) untuk memisahkan H2S dan CO2 secara bersamaan dari hidrokarbon sehingga dihasilkan gas asam yang mengandung H2S. Gas H2S tidak dapat dilepaskan ke lingkungan dalam jumlah tinggi sehingga harus diproses pada Sulfur Recovery Unit (SRU) namun unit tersebut memerlukan kandungan H2S tinggi dan kandungan CO2 rendah. Hal ini yang menyebabkan pengolahan gas alam melibatkan Acid Gas Enrichment Unit (AGEU) untuk memisahkan gas H2S secara selektif dengan umpan berupa gas asam keluaran AGRU. Pada AGEU dilakukan proses untuk mengabsorpsi gas H2S semaksimal mungkin namun absorpsi gas CO2 dijaga rendah. Pelarut yang digunakan untuk absorpsi ini adalah alkanolamina karena keunggulannya yaitu pelarut ini dapat diregenerasi. Salah satu alkanolamina yang sesuai untuk absorpsi selektif H2S adalah MDEA namun umumnya pelarut ini dicampur dengan aktivator berupa piperazin (PZ). Penelitian dengan topik absorpsi selektif H2S pada unit AGEU ini masih sedikit dilakukan dibandingkan penelitian absorpsi H2S dan CO2 secara simultan (bersamaan) pada AGRU. Sementara itu, kondisi operasi, parameter, dan umpan pada dua unit ini sangat jauh berbeda sehingga berpengaruh terhadap selektivitas yang diperoleh. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh parameter operasi serta konsentrasi pelarut terhadap hasil yang diperoleh. Kemudian dilakukan penentuan variasi yang menghasilkan selektivitas absorpsi H2S optimum secara khusus pada unit AGEU. Pada penelitian ini, dilakukan variasi parameter terhadap selektivitas absorpsi H2S seperti rasio laju pelarut terhadap laju gas (rasio L/G) dan konsentrasi alkanolamina. Pelarut alkanoamina yang digunakan pada penelitian ini adalah aMDEA yang mengandung MDEA dan piperazin. Rasio L/G yang digunakan berada pada rentang 0,037-0,067. Konsentrasi MDEA yang digunakan berada pada rentang 37-47%-b sedangkan konsentrasi piperazin (PZ) berada pada rentang 0-3%-b. Absorpsi selektif H2S optimum diperoleh dengan nilai selektivitas bernilai 47,1 dan berada pada variasi dengan konsentrasi MDEA; konsentrasi piperazin; rasio L/G berturut-turut bernilai 47%-b; 0%-b; 0,067. Sementara itu, peningkatan rasio L/G berbanding lurus dengan peningkat
Perpustakaan Digital ITB