digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001 Heroe Wijanto
PUBLIC Alice Diniarti

Abstrak :Penelitian ini mengkaji fisibilitas ko-eksistensi Sistem PCN (Personal Communication Network) Mikro-Selular DS-CDMA Pita Lebar yang dihamparkan (overlay) terhadap Sistem FSM (Fixed Service Microwave) Digital Terestrial pada kawasan spektral dan daerah geografis yang sama. Ko-eksistensi tersebut mengakibatkan terjadinya dua arah interferensi yang harus diantisipasi, yaitu interferensi sistem CDMA terhadap sistem FSM dan interferensi sistem FSM terhadap sistem CDMA. Penggunaan kontrol daya pada Sistem CDMA, baik pada lintasan batik (reverse link) maupun lintasan maju (forward link), diteliti pengaruhnya sebagai salah satu metode perbaikan untuk mereduksi degradasi kinerja. Sedangkan sistem FSM diasumsikan sebagai sistem eksisting yang tidak dimodifikasi. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan perhitungan analitis dan simulasi. Pada langkah pertama, degradasi kinerja dievaluasi ketika ko-eksistensi dilakukan tanpa penggunaan kontrol daya. Pada langkah kedua, evaluasi dilakukan kembali setelah digunakannya kontrol daya CDMA lintasan maju dan lintasan batik. Penelitian ini menghasilkan batas-batas dimensi berbagai parameter pada masing-masing Sistem CDMA dan Sistem FSM yang akan memberikan fisibilitas bagi keduanya untuk dapat berkoeksistensi dalam ambang degradasi kinerja masing-masing yang masih dapat ditoleransikan akibat terjadinya sating interferensi. Pada Sistem FSM, parameter yang merupakan penentu utama bagi fisilitas koeksistensi adalah tinggi antena parabolida yang digunakannya dan jarak menara antena tersebut terhadap daerah layanan Sistem CDMA. Sedangkan pada Sistem CDMA, jumlah pengguna aktif simultan pada lintasan maju dan lintasan batik merupakan penentu utamanya. Pada tingkatan jamming dari Sistem FSM yang sama, degradasi pada kinerja Sistem CDMA lintasan maju sedikit lebih baik dibandingkan dengan yang terjadi pada lintasan batik. Interferensi sinyal CDMA di pita lintasan maju (forward band) menyebabkan degradasi lebih buruk bagi kinerja Sistem FSM dibandingkan di pita lintasan batik (reverse band).