COVER Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fauzi Akbar Rustandi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Ramipril merupakan obat golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI). Berdasarkan
Biopharmaceutical Classification System (BCS), ramipril diklasifikasikan pada golongan BCS kelas II
yang memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Kelarutan yang rendah ini berimplikasi
kepada kecepatan disolusi yang rendah. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa ramipril
mengalami sintering sehingga kecepatan disolusi tablet ramipril mengalami penurunan
dibandingkan dengan bentuk serbuknya. Salah satu usaha untuk meningkatkan kecepatan disolusi
dan pencegahan sintering adalah melalui pembentukan kokristal. Berdasarkan kajian pustaka,
kokristal terbukti dapat memperbaiki sifat fisikokimia dari berbagai bahan aktif farmasi (BAF).
Keberhasilan pembentukan suatu kokristal ditentukan dari pemilihan koformer yang tepat melalui
tahap screening. Pada penelitian ini, screening dilakukan secara in silico menggunakan perangkat
lunak Cambridge Structural Database (CSD). Metode screening ini berlandaskan pada molekular
dekskriptor dan kecenderungan pembentukan ikatan hidrogen (hydrogen bond propensity).
Didapatkan bahwa koformer asam hipurat, vanilin, dan sakarin memiliki hit rate berturut-turut
sebesar 50, 80, dan 30% dengan ?propensity sebesar 0,1, 0,06, dan 0,01. Hal tersebut menunjukan
bahwa ketiga koformer tersebut berpotensi untuk membentuk kokristal dengan ramipril.