Abstrak :
Selain kekuatan elemen kabel serta panjang pengangkeran, ada 3 (tiga) parameter unjuk kerja perkuatan kabel yaitu; kekuatan grout, kekuatan batuan serta parameter pemasangan kabel. Penggunaan semen Conbextra GP sebagai grout untuk lubang bor dengan perbandingan berat air/semen = 0,4, menyebabkan kekuatan grout sepanjang kolom lubang bor tidak sama. Hal ini terjadi karena grout tersegregasi antara grout yang didominasi oleh butiran kwarsa yang mengendap dibawah dan grout yang lebih cair yang terdapat diatas dengan kuat tekan dan modulus yang lebih besar dibandingkan dengan grout di bagian bawah. Selain itu pula, perbandingan berat air/semen = 0,4 menyebabkan grout berada dalam fasa cair, sehingga pada saat grouting, grout Iebih banyak masuk kedalam kekar. Uji kuat tarik kabel dilaboratorium membuktikan bahwa, kekuatan grout mempengaruhi kuat tarik kabel. Pada Uji Laboratorium I dan II menggunakan grout yang tersegregasi (?c = 13 - 24 MPa) sehingga kekuatan grout secara keseluruhan lebih kecil dibandingkan dengan grout untuk uji III (?c = 24 MPa). Kuat tank Uji Lab. III memperlihatkan bahwa semakin besar kekuatan grout maka kuat tank akan semakin besar pula ( Uji Lab. I dan II = 9 ton, Uji Tarik Lab. III = 12 ton). Tetapi pada kekuatan grout dengan kuat tekan 24 MPa serta Modulus Elastisitas 5,5 Gpa, pengaruh kekuatan beton pengungkung belum terlihat. Pada penelitian ini, peningkatan kekuatan beton pengungkung tidak berperan dalam meningkatkan kuat tank kabel. Hal ini disebabkan kemungkinan, bahwa kekuatan grout yang lemah tidak sempat mengembangkan kekuatannya kearah radial. Sehingga grout mudah `failure' pada saat penarikan kabel. Selain itu pula adanya penggunaan grout dengan perbandingan berat air/semen = 0,4 menyebabkan 'bleeding' cukup besar, yang pada akhimya akan mempengaruhi kuat tank kabel.
Perpustakaan Digital ITB