digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhamad Fikri Fadhilah
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan akan menyebabkan semakin banyaknya pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan. Salah satu akibatnya yaitu semakin banyaknya pemanfaatan sumberdaya lahan di perkotaan berupa Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang di konversi menjadi bangunan. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya aliran permukaan tanah sehingga resiko bencana banjir akan meningkat. Untuk itu, keberadaan tutupan vegetasi diperkotaan berupa RTH dirasa penting sebagai perlindungan dari bencana banjir maupun erosi. Selain itu, diketahui pula bahwasannya air hujan yang telah terintersepsi oleh tutupan vegetasi mampu memperkaya unsur organik yang dibawa air hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik pohon dalam mengintersepsi hujan dan efeknya terhadap kualitas air hujan. Tiga jenis pohon yang akan diuji yaitu Eucalyptus urophylla, Swietenia macrophylla dan Samanea saman. Data yang diukur meliputi data dimensi pohon, curah hujan, intersepsi dan kualitas air. Pengukuran intersepsi dilakukan dengan menghitung jumlah lolosan tajuk dan aliran batang selama satu bulan. Sementara pengukuran kualitas air intersepsi diukur satu kali di laboratorium. Pengukuran kualitas air ini meliputi Daya Hantar Listrik (DHL), kesadahan, kandungan unsur Ca, Mg, Na dan K, dan konsentrasi pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan total luas tajuknya, eukaliptus memiliki nilai intersepsi 30.06% diikuti oleh trembesi dan mahoni masing-masing sebesar 27.67% dan 18%. Sedangkan berdasarkan kemampuan intersepsi persatuan luasnya (m2) jenis eukaliptus memiliki kemampuan dasar intersepsi yang paling tinggi sebesar 10.046x10?6 mm/m2, sementara jenis pohon dengan kemampuan dasar intersepsi paling rendah adalah trembesi yaitu sebesar 3.241x10?6 mm/m2. Pada pengukuran lolosan tajuk, jenis mahoni merupakan pohon yang memiliki lolosan tajuk paling besar yaitu sebesar 81.79% dan yang terendah adalah jenis eukaliptus sebesar 69.8% dari curahan hujan. Sedangkan pada besarnya aliran batang, jenis eukaliptus menunjukkan persentase aliran batang tertinggi dengan nilai 0.131% dan trembesi merupakan jenis dengan aliran batang paling rendah yaitu sebesar 0.037%. Hubungan nilai intersepsi, lolosan tajuk dan aliran batang secara umum berkorelasi positif dengan curah hujan. Dimana semakin tinggi air curah hujan maka akan semakin tinggi nilai intersepsi, lolosan tajuk dan aliran batangnya. Sedangkan hasil pada pengukuran kualitas air, nilai DHL pada air hujan hasil intersepsi secara umum menurun dari air curah hujan, namun pada mahoni terjadi penambahan. Begitu juga dengan tingkat kesadahan, air. Pada pengukuran pH, air hasil intersepsi di ketiga jenis pohon mengalami penurunan dibandingkan air curah hujan langsung. Selain itu, untuk kandungan unsur Ca, Mg, K dan Na pada air hujan hasil intersepsi ketiga jenis pohon secara umum bertambah dibandingkan dengan curah hujan. Penambahan kandungan unsur kimia (Ca, Mg, K dan Na) paling tinggi terjadi pada lolosan tajuk pohon mahoni.