digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PEMBANGUNAN SISTEM TRANSPARENT TRACING PADA APLIKASI BERBASIS MICROSERVICE YANG MENGGUNAKAN GRPC DAN BERJALAN PADA KUBERNETES

136 views
Save At List
Penulis : Abram Perdanaputra [13516083]
Kontributor / Dosen Pembimbing :
  • Achmad Imam Kistijantoro, S.T., M.Sc., Ph.D.
Jenis Koleksi : Tugas Akhir
Tahun Terbit :
Penerbit : Teknik Informatika
Fakultas : Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Subjek :
Kata Kunci : transparent tracing, gRPC, analisis log, passive tracing
Sumber :
Staf Input/Edit : karya  
File : 5 file
Tanggal Input : 21 Sep 2020

Seiring meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis sistem terdistribusi, sistem tracing sebagai alat bantu debugging pada sistem terdistribusi menjadi sangat dibutuhkan. Secara khusus pada lingkungan Kubernetes, tracing pada sistem berarsitektur microservice sulit untuk dilakukan karena heterogenitas arsitektur microservice. Hal ini menimbulkan kebutuhan atas sistem distributed tracing yang transparan terhadap aplikasi yang berjalan dengan protokol gRPC sehingga tracing dapat dilakukan dengan mudah pada aplikasi yang berjalan pada lingkungan yang heterogen. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai transparansi adalah passive tracing. Pendekatan ini menuntut sistem untuk melakukan tracing tanpa melakukan modifikasi terhadap aplikasi dan jalannya aplikasi. Riset ini mengimplementasikan passive tracing dengan melakukan packet interception setiap paket yang dikirimkan oleh aplikasi dan mencatat data request gRPC dan menulis data tersebut pada log. Log yang dihasilkan akan dikumpulkan pada Elasticsearch dan divisualisasikan menggunakan Kibana. Pengimplementasian riset ini menambah overhead rata-rata penggunaan CPU sebesar 8,8% dengan Elastic stack dan 3,5% tanpa Elastic stack serta penggunaan memori sebesar 959 MB dengan Elastic stack dan 378 MB tanpa Elastic stack. Selain itu, trace yang dihasilkan oleh sistem memiliki akurasi sebesar 61,9% jika dibandingkan dengan metode tracing dengan propagasi header menggunakan OpenTracing. Implementasi ini berhasil melakukan trace secara transparan, namun pendekatan berbasis log membuat sistem tidak dapat melakukan trace secara rekursif. Hal ini mengakibatkan hubungan sebab akibat antar request tidak dapat diketahui. Sehingga hasil trace hanya dapat menghasilkan metadata setiap request tanpa mengetahui hubungan satu request dengan request lainnya. Selanjutnya, tidak adanya informasi request causality mengakibatkan pencocokan trace hanya dapat dilakukan dengan mencocokkan nama service dan method tanpa konteks pemanggilannya, sehingga inklusivitas trace Inkle rendah.

Artikel Terkait