digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Efvan Adhe Putra Pradana
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Heat exchanger merupakan peralatan statis sebagai pemanas atau pendingin dari suatu fluida baik dalam bentuk gas pembakaran, uap (steam), atau air ke bentuk gas, uap air (vapor), atau berbagai jenis cairan. Fungsi utama pipa (tube) dalam heat exchanger adalah memindahkan panas dari sisi shell kedalam fluida yang berada dalam pipa (tube) atau sebaliknya. Ketahanan korosi yang harus dimiliki oleh material pipa (tube) adalah ketahanan terhadap stress corrosion craking (SCC). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ketahanan material UNS C70600 terhadap stress corrosion cracking (SCC) dengan metode imersi dan vapor menggunakan pembebanan statis C-ring. Tegangan tarik yang digunakan pada spesimen adalah 75, 100, 115% dari kekuatan luluh material UNS C70600 di media korosi amonia 10%, Na2S 10%, dan campuran amonia dan Na2S 10%. Pengujian dilakukan selama 15 hari berdasarkan standar ASTM G31 dan percobaan sebelumnya yang telah dilakukan penulis. Hasil evaluasi makro visual menunjukan bahwa seluruh spesimen mengalami korosi seragam dan tidak terdapat retakan pada permukaan luarnya. Produk korosi metode imersi dan vapor didominasi oleh tembaga berupa Cu(OH), Cu2S, ion tembaga amonium kompleks berwarna biru hingga kehitaman. Hasil evaluasi struktur mikro menunjukan bahwa spesimen imersi mengalami korosi antar butir (intergranular corrosion) dan dalam vapor mengalami korosi sumuran (pitting corrosion). Tegangan tarik tidak mempengaruhi mekanisme korosi material UNS C70600 berdasarkan hasil persentase weight loss spesimen media sulfida cair, media amonia vapor, dan media campuran amonia dengan Na2S cair dan vapor yang memiliki nilai relatif sama yaitu 5 hingga 6%. Disimpulkan bahwa material UNS C70600 pada durasi 15 hari pengujian sedang mengalami tahap inkubasi stress corrosion cracking (SCC).