digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Bambang Sugiharto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Bambang Sugiharto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Bambang Sugiharto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Bambang Sugiharto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Bambang Sugiharto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Bambang Sugiharto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Dalam pertumbuhan industri Jasa Keuangan Digital di Indonesia, bisnis Jasa Keuangan Pos mengalami penurunan yang signifikan. Teknologi dan layanan yang ketinggalan zaman menjadi penyebab merosotnya pendapatan bisnis Jasa Keuangan Pos. PT Pos Finansial Indonesia atau Posfin, anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero), digunakan untuk menyelamatkan bisnis yang menurun dengan menggunakan teknologi digital baru dan layanan yang lebih baik untuk merebut kembali dan memperluas pasar yang hilang di lingkungan baru Jasa Keuangan Digital. Kerangka kerja yang sesuai dan analisis pesaing memperjelas situasi bisnis, potensi pasar, dan nilai bisnis Jasa Keuangan Posfin. Kerangka kerja yang digunakan adalah: Analisa Porter’s Five Forces, Analisa VRIO, Analisa SWOT, Model Subset Pasar, Discounted Cash Flow (DCF), dan perhitungan Terminal Value (TV). Analisis menunjukkan bahwa kinerja Jasa Keuangan Pos saat ini terbatas pada waktu dan tempat, teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan organisasi yang kurang gesit. Di sisi lain ada beberapa kekuatan yang sangat berharga untuk dimanfaatkan. Potensi pasar yang unik bagi PT Pos Finansial Indonesia masih tersedia dan ukurannya signifikan. Dengan menggunakan teknologi digital baru, model layanan yang dikembangkan, dan memanfaatkan kekuatan, Posfin dapat memulihkan dan menumbuhkan bisnis untuk mendapatkan nilai bisnis yang signifikan. Perbankan dengan modifikasi konteks dapat menjadi strategi jangka panjang untuk menopang dan mengembangkan bisnis yang lebih besar.