Perpustakaan Digital ITB

Pada era industri ini, banyak sekali industri yang menghasilkan berbagai macam limbah salah satunya, industri cat, alat-alat- listrik, dan pelapisan logam. Kadmium sebagai logam berat merupakan limbah yang dapat membahayakan tumbuhan, hewan, bahkan manusia karena logam berat mempunyai sifat yang sulit untuk didegradasi. Kadmium dapat ditentukan dengan metode pemisahan dan prekonsentrasi. Beberapa metode yang sudah pernah dilakukan adalah metode ekstraksi cair-cair, padat-cair, dan penukaran ion. Belakangan ini diketahui bahwa, sorben yang bedasarkan polimer bercetakan ion mempunyai selektivitas dan afinitas yang tinggi untuk ion logam target. Penggunaan polimer bercetakan ion berinti partikel magnetit akan mempunyai area permukaan yang luas sehingga proses ekstraksi dapat berlangsung dengan cepat. Pada penelitian ini, sintesis inti magnetit menggunakan metode kopresipitasi dengan perbandingan mol FeSO4.7H2O : FeCl3.6H2O adalah 1 : 2 dan disertai penambahan NH3 25%. Setelah itu magnetit dilapisi oleh SiO2 dengan menggunakan TEOS (tetraetil ortosilikat). Dalam proses pembuatan NIP digunakan magnetit terenkapsulasi silika dan MPTS((3-Merkaptopropil)trimetoksisilan). Dari hasil karakterisasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR) diperoleh nilai puncak serapan untuk ikatan Fe-O yaitu sebesar 578 cm-1. Sedangkan untuk Fe3O4@SiO2, ikatan SiO2 memiliki puncak serapan di 1098 cm-1 dan ikatan Fe-O yaitu 562 cm-1. Untuk NIP diperoleh nilai puncak gugus fungsi sulfhidril sebesar 2551 cm-1 dan IIP diperoleh nilai puncak gugus fungsi sulfhidril sebesar 2553 cm-1. Hasil Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS) menunjukan bahwa magnetit memiliki komposisi 64,35% Fe dan 35,65% O. Untuk Fe3O4@SiO2 memiliki komposisi 66,61% O, 29,72% Fe, dan 3,67% Si.