digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fitra Sri Wahyuni
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Telah dilakukan penelitian analisis sinyal elektrokardiografi (EKG) menggunakan metode statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa korelasi antar sinyal EKG pada subjek sehat dan pengaruh olahraga kardio (squat sebanyak 20 kali dalam 40 detik) terhadap frekuensi sinyal EKG menggunakan metode statistik. Data sinyal EKG diperoleh dari hasil pengukuran pada 6 orang subjek perempuan sehat menggunakan Cobra4 Electrophysiology. Subjek merupakan mahasiswa strata satu dengan rentang usia 19-22 tahun dan hanya berolahraga ringan. Proses perekaman sinyal EKG dilakukan dengan beberapa kondisi, yaitu berbaring dengan/tanpa gel dalam keadaan rileks, berbaring dengan/tanpa gel elektroda tangan dipertukarkan dalam keadaan rileks, duduk dengan/tanpa gel dalam keadaan rileks dan duduk dengan/tanpa gel sesaat setelah squat. Perekaman dilakukan selama 60 detik untuk masing-masing kondisi. Dari pengukuran didapatkan data dengan format (.msr dan .txt). Proses pengolahan data sinyal EKG dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Metode statistik menggunakan parameter durasi, amplitudo, frekuensi dan korelasi. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa penggunaan gel dalam proses pengukuran tidak mempengaruhi hasil sinyal EKG karena kontak antara elektroda dengan permukaan kulit sudah baik. Korelasi antar sinyal EKG pada satu subjek sehat paling besar diperoleh pada kondisi berbaring dengan gel dalam keadaan rileks posisi elektroda tangan dipertukarkan yaitu 0,976 ± 0,003 dan paling kecil pada posisi duduk tanpa gel setelah squat yaitu 0,952 ± 0,012. Parameter durasi dan amplitudo dapat mendeskripsikan ciri data numerik dari sinyal EKG. Frekuensi sinyal EKG dalam satu menit yang diperoleh untuk kondisi duduk tanpa gel dalam keadaan rileks yaitu 80,926 ± 13,118, sedangkan setelah berolahraga diperoleh 104,685 ± 11,471. Dapat disimpulkan bahwa olahraga kardio mempengaruhi frekuensi sinyal EKG pada panjang interval antar pola sinyal EKG pada satu subjek, akan tetapi tidak mempengaruhi lamanya durasi dan amplitudo gelombang PQRST jantung.