digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Praditya Rizky Rahmansyah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Telah dilakukan analisis besaran hasil pengukuran menggunakan dua perangkat elektrokardiograf (EKG), yaitu Alivecor dan perangkat klinis untuk mendeteksi kelainan jantung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan besaran fisis elektrokardiogram yang dihasilkan dari dua perangkat EKG tersebut. Besaran yang dibandingkan adalah selisih maksimum-minimum potensial listrik, interval RR, heart rate, dan besaran-besaran yang digunakan untuk mengindikasikan adanya kelainan jantung aritmia dan hipertrofi. Data EKG diperoleh dari hasil pengukuran delapan orang subjek sehat dan delapan orang pasien penderita aritmia. Proses perekaman data menggunakan kedua perangkat EKG dilakukan secara bersamaan dengan kondisi subjek duduk secara rileks. Perekaman dengan kedua perangkat tersebut dilakukan selama 30 detik. Dari pengukuran didapatkan file data dengan format pdf untuk Alivecor dan grafik yang tercetak pada kertas untuk perangkat klinis. Data pada file pdf dilakukan screenshot, sedangkan grafik yang tercetak pada kertas di-scan menggunakan scanner untuk disimpan dalam format jpg. Grafik EKG yang dianalisis adalah lead I, II, aVR, aVL, dan aVF untuk subjek sehat, lead I, II, III, aVL dan aVF untuk pasien aritmia. Proses pengolahan data dilakukan dengan bantuan Web Plot Digitizer untuk mendigitasi grafik EKG dan software Microsoft Excel untuk mengolah data hasil digitasi dan membuat grafik untuk kemudian ditentukan nilai besaran fisis elektrokardiogram. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa hasil pengukuran menggunakan Alivecor terhadap perangkat klinis pada umumnya menghasilkan perbedaan (galat) sebesar <5% dan kedua perangkat menghasilkan indikasi yang sama pada pengujian parameter kelainan jantung baik untuk subjek sehat maupun pasien aritmia.