digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dewasa ini, sistem kesehatan di Indonesia masih cenderung bersifat reaktif. Demi menangkal permasalahan tersebut, pengembangan sensor bersifat non-invasif sebagai alat diagnostik untuk membantu individu memonitor dinamika kesehatannya masing-masing dengan sistem point-of-care testing yang sederhana dan tidak menarik biaya besar terus dilakukan. Salah satu cara untuk mengetahui informasi kesehatan tubuh secara lebih mendalam adalah dengan menghasilkan sensor non-invasif yang mampu mendeteksi analit dalam biofluid (cairan tubuh). Dopamin (DA) merupakan salah satu jenis analit penting yang berperan sebagai neurotransmiter yang bekerja di ginjal, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf pusat manusia. Nilai konsentrasi DA dalam biofluid yang normal adalah 0-0,25 nM pada darah dan 0,3-3 µM pada urin, sedangkan pada keringat masih dalam tahap penelitian. Pada tugas akhir, ini dilakukan penelitian terhadap material nanokomposit fMWCNT/AgNPs yang memiliki sifat dan karakteristik unik sebagai material sensitif sensor elektrokimia untuk mendeteksi analit DA dalam biofluid. Hasil karakterisasi SEM dan EDS menunjukkan keberhasilan proses fungsionalisasi dan nanokomposit logam perak pada material MWCNT. Namun optimalisasi langkah sintesis untuk meningkatan jumlah AgNPs tidak dapat dilakukan karena kondisi pandemik COVID-19 yang terjadi selama masa penelitian. Berdasarkan pengujian Cyclic Voltammetry (CV) dan Differential Pulse Voltammetry (DPV), diperoleh nilai sensitivitas, linearitas, rentang linear, limit deteksi (LOD), limit kuantifikasi (LOQ), dan selektivitas dari material sensor fMWCNT/AgNPs yang dimodifikasi pada Glassy Carbon Electrode (GCE). Pada penelitian ini diperoleh nilai LOD 0,2778 µM pada puncak anodik dan 0,2263 µM pada puncak katodik yang lebih rendah daripada nilai minimal konsentrasi DA yang normal pada urin manusia. Hasil ini menunjukkan material sensor fMWCNT/AgNPs yang disintesis mampu mendeteksi analit DA dalam biofluid urin manusia.