ABSTRAK Muhammad Farditya Akmal A
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Perkembangan teknologi transportasi harus diikuti oleh aspek keamanannya. Pada
kecelakaan tabrak, struktur laik tabrak penting untuk mengurangi risiko cedera
pada penumpang melalui pengelolaan energi yang baik. Salah satu struktur penyerap
energi yang umum adalah crash-box. Struktur berdinding tipis dan kosong
adalah tipe yang umum digunakan tetapi saat ini banyak hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa aluminum foam memiliki sifat yang cocok untuk dijadikan
sebagai isi dalam crash-box. Studi mengenai model numerik untuk aluminum foam
juga semakin banyak dipublikasikan untuk mendekati hasil eksperimen.
Pada tugas akhir ini terdapat empat konfigurasi crash-box yang dianalisis secara
numerik; single-walled, double-walled, single-walled foam-filled, dan double-walled
foam-filled, di mana setiap crash-box dijepit pada ujung bawah dan ditumbuk
oleh penumbuk yang kaku dengan massa dan kecepatan tertentu. Dinding crashbox
dimodelkan dengan elemen shell dan MAT24 untuk materialnya. Dua model
aluminum foam telah dikembangkan, yaitu model geometri solid dengan model
material Deshpande-Fleck foam (MAT154), dan model geometri cruciform dengan
model material piecewise linear plasticity (MAT24). Hasil simulasi impak pada
dua model aluminum tersebut divalidasi dengan membandingkannya dengan data
eksperimen dan data numerik di mana model geometri solid dan model material
crushable foam (MAT63) digunakan sebagai pemodelan foam.
Studi menunjukkan bahwa model solid-MAT154 memberikan perbedaan peak force,
mean crushing force, dan deformasi sebesar 10.8%, 9.6%, dan 8.9%. Hasil ini
lebih besar jika dibandingkan dengan model solid-MAT63 (2.4%, 6.08%, 4.59%)
tetapi lebih kecil dibandingkan dengan model cruciform-MAT24 (6.2%, 45.8%,
dan 73.52%). Modus deformasi yang terjadi pada model MAT154 juga lebih
mendekati dengan hasil eksperimen. Sementara itu, kombinasi cruciform-MAT24
memberikan gambaran realistis mengenai interaksi foam dengan crash-box.