digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Karlina Mellyani
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Terjadi peningkatan 3000 kasus Hepatitis B di dunia setiap tahunnya dan hingga tahun 2019 terdapat 2,9 juta kasus di Indonesia. Vaksin merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangani Hepatitis B (HBV). Pencegahan menggunakan vaksin dapat menjadi alternatif dan tidak menimbulkan viral resistance seperti yang ditimbulkan oleh anti-viral. Disamping itu, vaksin terapi juga dapat membantu meningkatkan imunitas dari pasien sirosis hati. Efektivitas dari vaksin dapat ditingkatkan dengan menggunakan jalur intranasal dan sistem imun mukosa. Disamping itu, perlu ditingkatkan respon imun dari antigen pada vaksin dengan menggunakan P particle dari Norovirus sebagai platform vaksin. Dalam penelitian ini, digunakan gen NoV GII.4 yang merupakan P Domain dari Norovirus genegorup II genotipe 4 dan terintegrasi epitop dari HBV yaitu HBsAg dan HBcAg. Protein rekombinan NoV GII.4 ditingkatkan kelarutannya dengan penambahan tag protein fusi maltose binding protein (MBP) pada plasmid pMAL-C5X. Insersi gen NoV GII.4 pada plasmid pMAL-C5X dilakukan dengan enzim restriksi NcoI dan EcoRI. Kemudian, hasil insersi NoV GII.4 dengan plasmid pMAL-C5X akan dikloning pada Escherichia coli TOP10 (E.coli TOP10) dan dikonfirmasi menggunakan polymerase chain reactions (PCR) koloni dan PCR konfirmasi. Selanjutnya, pMAL-C5X_NoVGII.4 ditransformasi ke E.coli BL21 (DE3) untuk dilakukan optimasi ekspresi dan analisis kelarutan protein rekombinan. Optimasi ekspresi dilakukan dengan induksi IPTG dan dikonfirmasi melalui hasil sodium dodecyl sulphate-polyacrylamide gel electrophoresis (SDS PAGE). Dilakukan juga analisis kelarutan protein rekombinan dengan fraksi terlarut dan fraksi tidak terlarut hasil ekspresi protein terinduksi IPTG dan dikonfirmasi menggunakan SDS PAGE. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa insersi NoV GII.4 pada plasmid pMAL-C5X dan kloning pada E.coli TOP10 serta transformasi pada E.coli BL21(DE3) telah berhasil dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan hasil konfirmasi transformasi menggunakan PCR koloni dan PCR konfirmasi. Disamping itu, optimasi ekspresi protein dan analisis kelarutan belum berhasil dilakukan.