BAB 2 Riana Valentina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Riana Valentina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Riana Valentina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Riana Valentina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Haemophilus influenzae merupakan patogen oportunis yang dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi pada manusia. H.influenzae serotipe b menjadi penyebab utama dari kasus pneumonia dan meningitis pada anak-anak berusia <5 tahun. Indonesia diketahui memiliki kasus pneumonia yang tinggi dengan tingkat kematian sebesar 13,1% pada anak-anak <5 tahun, namun keterlibatan H.influenzae dalam menyebabkan penyakit infeksi tersebut masih belum diketahui. Studi prevalensi kolonisasi H.influenzae terbaru di Bandung, Lombok Tengah, dan Padang (Indonesia) menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 27,5% balita sehat yang membawa H.influenzae pada nasofaring. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari epidemiologi molekuler dari H.influenzae pada anak-anak sehat berusia di bawah 5 tahun di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia. Pada studi ini dilakukan pengambilan 100 sampel usapan nasofaring dari balita yang sehat di Kotabaru, Indonesia. Isolasi dan identifikasi H. Influenzae dilakukan dengan metode kultur dan molekuler. Metode kultur dilakukan dengan melalui uji oksidase Kovac dan uji ketergantungan faktor X dan V. Sedangkan metode molekuler dilakukan dengan dengan pendekatan real-time PCR untuk mendeteksi keberadaan gen hpd dan 6 gen spesifik yang terlibat dalam sintesis kapsul H.influenzae. Hasil penelitian yang diperoleh dengan metode kultur menunjukkan sebanyak 45% (45/100) anak-anak berusia <5 tahun di Kotabaru membawa H. Influenzae pada nasofaringnya. Sedangkan hasil metode real-time PCR menunjukkan sebanyak 42% (42/100) anak-anak berusia <5 tahun di Kotabaru membawa H. Influenzae pada nasofaringnya. Sebagian besar kolonisasi tersebut didominasi oleh H.influenzae tanpa kapsul (90,48%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa prevalensi kolonisasi H.influenzae pada balita sehat di Kotabaru lebih tinggi dari prevalensi di wilayah lainnya di Indonesia. Analisis statistika menunjukkan kolonisasi H.influenzae tidak dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, paparan rokok, riwayat menyusui, jenis paparan bahan bakar, jumlah anggota keluarga, jumlah balita lain dalam rumah, dan riwayat vaksinasi Hib (p-value > 0,05). Namun, kolonisasi H.influenzae serotipe b masih dipengaruhi oleh faktor adanya balita lain dalam rumah (p-value = 0,005).