digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Finian Dimitra Mirza
PUBLIC Alice Diniarti

Teknologi produksi bahan bakar bensin nabati melalui pirolisis sabun basa logam sedang berlangsung di Komunitas Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung. Pemilihan sabun basa logam sebagai intermediet produksi bahan bakar bensin nabati via pirolisis dirasa memiliki harapan di masa depan karena residu pirolisis sabun basa logam masih dapat didaur ulang dengan proses lebih lanjut menjadi sabun basa logam kembali. Sabun basa logam dibuat dengan mereaksikan asam lemak (dalam penelitian ini adalah asam oleat) dengan hidroksida logam multivalent, yaitu Zn4Ca????Mg(2 - ????)Cr2(OH)16CO3, dengan ???? sebesar 0 < ???? < 1. Asam oleat didapatkan dari PFAD yang dipisahkan antara asam oleat dengan asam palmitat melalui metode Hoerr (1955). Pembuatan hidroksida dengan cara kopresipitasi dari garam garam nitrat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kondisi optimal pembuatan hidroksida logam baik dari pH ataupun komposisi logam penyusunnya (????). Selain itu kondisi sabun basa logam yang diinginkan adalah yang memiliki angka asam sekecil mungkin atau nol. Adapun nilai hidroksida tersabunkan pada sabun basa logam yang diinginkan adalah 50%. Hal ini diinginkan karena hasil sabun yang diinginkan adalah sabun basa logam. Hasil penelitian didapat bahwa pemisahan asam lemak dari PFAD memiliki banyak kesulitan karena sulit memisahkan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada PFAD. Maka dari itu, direkomendasikan metode lain yaitu pemisahan asam lemak tak jenuh dengan kompleksasi urea.