COVER - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhamad Reda Galih Pangestu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Muhamad Reda Galih Pangestu.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2013 menyatakan bahwa pemanfaatan bahan-bahan bakar nabati untuk penerbangan (aviation biofuel) pada pesawat udara akan dimulai pada Januari 2016. Pada tahun tersebut, bauran bioavtur (kerosin parafinik) ditetapkan sebanyak 2%.
Kerosin parafinik memiliki komposisi kimia dengan rantai karbon C9 – C17. Komposisi ini dapat dibuat dari stearin inti sawit yang memiliki kandungan asam laurat (C12:0) mencapai 50% dan asam miristat (C14:0) sekitar 20%. Sayangnya, minyak nabati (termasuk stearin) memiliki kandungan oksigen tinggi. Untuk menghilangkan unsur oksigen ini, digunakan reaksi hidrodeoksigenasi (HDO) yang membutuhkan hidrogen bertekanan dan bantuan katalis hydrotreating seperti NiMo atau CoMo tersulfidasi.
Reaksi HDO dapat mengarah pada pembentukan produk yang berbeda, yaitu parafin dan H2O atau parafin dan CO atau CO2 (dekarboksilasi). Pada penelitian ini, katalis NiMoP/?-Al2O3 dibuat untuk mengarahkan reaksi dengan produk n-parafin dan H2O (Selektivitas HDO). Katalis dibuat dengan rasio atom Ni/Mo antara 0,01 – 0,03. Uji aktivitas dan selektivitas katalis kemudian dibandingkan dengan NiMoP yang memiliki rasio Ni/Mo 0,29. Reaksi HDO dilakukan secara batch pada tekanan 60 bar dan temperatur 360 oC.
Katalis NiMoP hasil sintesis memiliki rasio Ni/Mo 0,023; 0,016; dan 0,012. Selektivitas HDO yang dihasilkan adalah 58,40%, 60,04%, dan 65,63%. Sedangkan NiMoP dengan rasio Ni/Mo 0,29 memiliki selektivitas DCO sekitar 80%. Akan tetapi, aktivitas dan perolehan produk kerosin parafinik untuk NiMoP sintesis masih belum konsisten.