digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Menurut Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, per Juni 2019 angka rasio elektrifikasi di Indonesia telah meningkat menjadi 98,81% dan diharapkan terus meningkat hingga 100% di akhir tahun 2020. Kerugian ekonomi dan sulitnya akses terhadap suatu daerah merupakan dua faktor utama yang menyebabkan terhambatnya elektrifikasi pada daerah terpencil di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Bagi Masyarakat yang Belum Mendapatkan Akses Listrik. Namun dalam implementasinya, LTSHE mengalami banyak kekurangan seperti belum dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia karena kapasitas fotovoltaik yang belum sesuai, dan sistem kendali intensitas cahaya lampu yang masih dilakukan secara manual. Penelitian ini memberikan optimasi pada desain sistem LTSHE melalui pemilihan komponen baterai yang mencakup fotovoltaik, solar charge controller, dan baterai dengan mempertimbangkan berbagai alternatif yang mungkin. Diperoleh rekomendasi sistem LTSHE adalah fotovoltaik dengan kapasitas 70 Wp, solar charge controller menggunakan MPPT dengan metode Incremental Conductance, serta baterai Lithium-Ion dengan tegangan 12 V dan kapasitas 24 Ah. Dari berbagai komponen yang telah diperoleh, pemodelan dan simulasi dilakukan pada perangkat lunak MATLAB Simulink. Untuk kondisi nominal, hasil yang diperoleh adalah daya keluaran fotovoltaik sebesar 68 Wp, efisiensi solar charge controllersebesar 87%, serta arus charging sebesar 5,94 A. Untuk kondisi di Atuka, diperoleh tegangan yang tidak mengalami perubahan signifikan jika iradiasi matahari berubah-ubah, sementara arus keluaran fotovoltaik berubah mengikuti perubahan iradiasi matahari. Simulasi ini juga memperoleh nilai daya keluaran fotovoltaik yang tidak jauh berbeda dari daya keluaran MPP pada kurva karakteristik fotovoltaik.