digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC Open In Flip Book karya


Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book karya



BAB 2 Claysius Dewanata
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Claysius Dewanata
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Claysius Dewanata
Terbatas  karya
» Gedung UPT Perpustakaan



Perubahan iklim telah secara signifikan menjadi salah satu tantangan terbesar pada kehidupan masyarakat modern. Untuk mengatasi masalah perubahan iklim tersebut, langkah yang dapat ditempuh adalah dengan dekarbonisasi sistem tenaga, berupa pengintegrasian lebih banyak Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada sistem – sistem kelistrikan yang telah ada, dan pada sistem kelistrikan yang akan dibangun. Namun, penggunaan EBT pada sistem kelistrikan membawa masalah baru. Sumber – sumber EBT intermiten seperti angin dan matahari, sangat bergantung pada cuaca sehingga perubahan cuaca seperti mendung dan turbulensi, akan mempengaruhi produksi energi. Kondisi tersebut mengakibatkan pembangkit EBT tidak cocok untuk digunakan pada kondisi beban puncak. Alternatif dari masalah tersebut adalah dengan menggunakan Battery Energy Storage System (BESS). Instalasi BESS harus dipertimbangkan dengan hati – hati karena lokasi penempatan dan ukuran kapasitas yang salah akan meningkatkan susut jaringan dan mengurangi nilai manfaat dari BESS itu sendiri. Tugas akhir ini mengaplikasikan Loss Sensitivity Factor (LSF) untuk mendapatkan letak penempatan BESS dan kapasitas yang optimal. Pendekatan ini akan didasarkan pada ?LSF yang didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai LSF rata – rata saat charging dan LSF rata – rata saat discharging. Dengan menggunakan metode ?LSF, peletakan optimal bisa diperoleh yang ditandai dengan losses sistem menjadi minimum dibandingkan dengan peletakan BESS pada bus lain. Dapat diperoleh juga kapasitas optimal yang jika dikombinasikan dengan titik peletakan optimal, dapat semakin meminimalkan losses yang ada pada sistem.