digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gula merupakan salah satu komponen yang ada dalam makanan dan minuman. Gula sulit dipisahkan karena sifatnya yang kompleks, untuk menentukan kadar gula di dalam sampel diperlukan proses pemisahan terlebih dahulu. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah kromatografi kolom gravitasi dengan partikel pengisi kolomnya adalah silika termodifikasi dengan gugus fungsi amina. Pada pembuatan kolom ini dilakukan dengan mengaktifkan silika dengan larutan piranha agar ikatan siloksan pada silika dapat berubah menjadi silanol yang lebih aktif. Kemudian, silika yang telah teraktivasi, direaksikan dengan 3-APTES menggunakan pelarut toluena. Pada penelitian ini digunakan 3 metode yang berbeda untuk mengaduk campuran yaitu: batang pengaduk magnetik, shaker, dan microwave synthesizer. Pengamatan spektrum FTIR metode DRS, didapat bahwa modifikasi yang paling efisien adalah dengan menggunakan microwave synthesizer. Silika termodifikasi amina kemudian dideaktivasi menggunakan trietilenamin agar gugus silanol kembali menjadi siloksan. Setiap tahapan mulai dari aktivasi hingga deaktivasi diuji menggunakan FTIR metode DRS. Dari data FT-IR, didapatkan bahwa terdapat puncak baru yaitu pada panjang gelombang 800-950 cm-1 (puncak Si-C), 1000-1350 cm-1 (puncak C- N), dan 1550-1650 cm-1 (puncak N-H). Puncak-puncak ini ada pada spektrum 3-APTES itu sendiri sehingga dapat dikatakan bahwa modifikasi silika dengan 3-APTES berhasil. Silika yang telah termodifikasi tadi dimasukkan ke dalam kolom kromatografi gravitasi menggunakan cara basah dengan eluen air. Hasil dari penelitian ini belum dapat memisahkan kedua jenis gula dengan sempurna, tetapi dari perbandingan fraksi glukosa dan maltosa telah terlihat adanya pemisahan.