digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rizki Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Rizki Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Rizki Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rizki Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rizki Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rizki Amalia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Pasar yang luas di Indonesia membuat banyak maskapai bersaing untuk merebut pasar Indonesia yang potensial. Hal tersebut terkait dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang tiba di Indonesia dengan meningkatkan fasilitas bandara internasional dan kapasitas untuk menarik maskapai asing untuk memasuki pasar Indonesia. Untuk maskapai Full Service, tidak mungkin berdiri sendiri untuk memperluas jaringan global untuk melayani penumpang dari seluruh dunia. Oleh karena itu, maskapai penerbangan telah membentuk aliansi strategis dengan maskapai lain untuk membuka peluang dengan mengintegrasikan kegiatan di berbagai bidang seperti: mengoptimalkan jaringan dan armada yang ada, menciptakan rute dan hub baru, penjualan dan reservasi bersama, iklan dan promosi bersama, promosi bersama, program loyalitas dan layanan bersama, serta efisiensi operasional. Pembentukan Aliansi juga untuk mengatasi pembatasan akses rute dan kepemilikan maskapai yang diberlakukan oleh pemerintah nasional dan untuk meningkatkan penghalang terhadap pendatang baru. Permasalahan pada produk interline/codeshare Garuda Indonesia adalah penjualan yang kontribusinya rendah terhadap pendapatan, sementara jumlah perjanjian secara bertahap meningkat. Tugas akhir ini akan mengeksplorasi tantangan pada jaringan interline dan kinerja aliansi saat ini, mencari aliansi strategis untuk GA untuk meningkatkan pendapatan dari jaringan interline/codeshare, dan implementasi strateginya. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif dengan mewawancarai 7 (tujuh) responden dari 5 (lima) fungsi unit yang berbeda untuk memberikan wawasan kepada peneliti dan pemahaman yang komprehensif tentang tantangan pada jaringan dan aliansi. Penelitian ini juga melakukan survei melalui kuesioner untuk publik untuk mengidentifikasi kesadaran dan preferensi publik dalam jaringan interline dan produk aliansi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada lima tantangan utama yang mempengaruhi penjualan pada interline, yaitu teknologi, produk yang tidak konsisten, harga yang kurang kompetitif, kurangnya pengetahuan dan internalisasi, dan kurangnya promosi. Konsep diamond strategy digunakan untuk mempertajam strategi yang akan diterapkan. Rencana implementasi juga disiapkan untuk dilaksanakan dengan baik.