Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, terjadi rangkaian gempa bumi Lombok
dengan kekuatan M > 6, masing-masing pada tanggal 28 Juli 2018 (6,4 M), 5
Agustus 2018 (6,5 M), dan 19 Agustus 2018 (6,3 M dan 6,9 M). Hiposenter
seluruh gempa bumi terseput berlokasi di daerah utara Pulau Lombok pada
kedalaman < 30 kilometer. Variasi distribusi gempa bumi dijelaskan
menggunakan b-value berdasarkan pada persamaan Gutenberg-Richter
menggunakan pendekatan Maximum Likelihood. Perhitungan b-value dilakukan
menggunakan data katalog gempa bumi BMKG yang telah direlokasi oleh
PuSGeN dalam rentang waktu 1 Oktober 2009 hingga 31 November 2018. Batas
wilayah yang digunakan dalam perhitungan b-value ditentukan berdasarkan lokasi
hiposenter dan kesamaan mekanisme fokus gempa bumi. Pengolahan data katalog
dilakukan menggunakan software ZMAP versi 6.0 dengan memvariasikan
parameter sampling window size sebesar 20, 30, 40, dan 70 untuk memperoleh
hasil yang optimal. Analisis hasil perhitungan b-value dilakukan dengan mengkaji
masing-masing kejadian gempa bumi Lombok tahun 2018 tahun menggunakan
model grafik b-value terhadap rentang waktu 2009 – 2018 dan model grafik bvalue terhadap rentang waktu tahun 2018, dimana menunjukkan adanya
penyempitan rentang b-value yang dapat terpetakan sebelum rangkaian gempa
bumi Lombok tahun 2018 terjadi. Analisis b-value juga dilakukan dengan
mengobservasi gempa bumi Lombok tahun 2018 sebagai suatu rangkaian yang
utuh menggunakan model grafik b-value terhadap rentang waktu 2009 – 2018,
dimana penurunan secara statistik sebelum rangkaian gempa bumi Lombok tahun
2018 terjadi dan pola b-value setelah rangkaian gempa bumi Lombok tahun 2018
tidak dapat dipastikan kecenderungannya akibat jumlah data kejadian gempa bumi
yang tidak memenuhi sampe window size yang digunakan. Penurunan b-value
sebelum rangkaian gempa bumi Lombok tahun 2018 dapat mengindikasikan
adanya penumpukan konsentrasi stress yang menyebabkan aktivasi sesar di
wilayah utara Pulau Lombok. Meski demikian, korelasi antara penurunan statistik
b-value terhadap variasi konsentrasi stress maupun parameter fisis lainnya
memerlukan penelitian lebih lanjut