ABSTRAK Jeres Rorym Cherdasa
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Kandungan CO2 yang berada di dalam sebuah lapangan migas selalu dianggap
sebagai material buangan (waste material) dan dapat sangat mempengaruhi nilai
keekonomian dari lapangan tersebut, semakin tinggi kandungan nya maka diperlukan
proses pengolahan dan tata kelola lingkungan lebih lanjut. Di dalam penelitian ini
dengan metoda CSSU (Carbon Sequestration Storage and Utilization), fluida CO2
yang dianggap sebagai waste material akan didayagunakan dan diubah menjadi
material yang ekonomis (economic material).
Kebaharuan dari penelitian ini adalah Optimisasi gabungan metoda deterministik dan
stokastik dengan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) untuk menjawab
permasalahan fungsi kompleks dan tidak linear pada metoda CSSU (Carbon
Sequestration Storage and Utilization). Metoda CSSU ini adalah sebuah integrasi
keilmuan geologi, geofisika, teknik reservoir dan ekonomi teknik dengan penentuan
optimisasi teknis serta ekonomis dari pemanfaatan fluida CO2 yang terproduksi
sebagai fluida pekerja pada suatu sistem pembangkit listrik yang telah dikondisikan
melalui sistem injeksi-produksi di formasi geologi.
Daerah penelitian CSSU berada pada sebuah cekungan sedimen yang terdapat sebuah
lapangan gas besar dengan kandungan CO2 70%. Perhitungan Volumetric Storage
Capacity dengan pemodelan statik yang meliputi aspek geologi, geofisika dan
petrofisika adalah sebesar 1,749.14 BCF atau 94.01 MMTon.
Pemodelan simulasi reservoir dilakukan dengan 3 model untuk dapat melihat
perbandingan hasilnya yaitu: komposisional, komposisional + coupling geomekanika
dan komposisional + coupling geomekanika + thermal yang diterapkan pada 3 kasus
yaitu 2, 3 dan 5 sumur injeksi pada keadaan saturasi air bernilai 1 (Sw=1) dan 0.83
(Sw =0.83). Terdapat perbedaan total injeksi antara simulasi komposisional ditambah
coupling geomekanika dibandingkan dengan simulasi komposisional biasa sebesar 1-
2% dikarenakan faktor seperti Modulus Young, Poisson’s Ratio, Sudut dari Internal
Friksi (Angle of Internal Friction) dan Koefisien Biot’s yang mempengaruhi
perhitungan volume pori (pore volume) dari reservoir yang ada sehingga
mempengaruhi perhitungan total injeksi fluida CO2.
Untuk membuktikan metoda CSSU dimana fluida CO2 akan dimanfaatkan menjadi
fluida pekerja maka dibangun 1 kasus yaitu 2 sumur injeksi dan 1 sumur produksi
fluida CO2. Hasil simulasi menunjukan dengan adanya 1 sumur produksi maka total
fluida CO2 yang diinjeksikan dari 2 sumur Injeksi dapat naik hingga 2 kali lipat hingga menjadi 1,150 BCF. Pemanfaatan fluida superkritikal CO2 dari produksi 1
sumur selama 25 tahun dapat menghasilkan energi listrik sebesar 55 – 133.5
MMBTU/Day atau 0.67 – 1.63 MW.
Berdasarkan pemodelan keekonomian dengan adanya skema CSSU, maka nilai
keekonomian dapat ditingkatkan dengan adanya efisiensi Operating Cost secara Total
sebesar 57 MM US$ akibat penghematan dari energi listrik yang dihasilkan, tambahan
dari carbon trading sebesar 92 MM US$ sehingga NPV 10% CSSU adalah sebesar
214.18 MM US$. Berdasarkan analisa sensitivitas keekonomian, maka nilai jual harga
gas adalah faktor terbesar yang mempengaruhi keekonomian lalu disusul dengan
besaran nilai OPEX sebagai faktor kedua terbesar.
Selanjutnya, langkah terakhir adalah optimisasi teknis dan ekonomis dengan metoda
deterministik dan stokastik yaitu algoritma Particle Swarm Optimization (PSO).
Kriteria optimasi teknis adalah berapa banyak jumlah energi listrik yang dapat
dihasilkan dibagi dengan jumlah sumur yang ada. Sedangkan kriteria optimasi
ekonomis adalah dari berapa banyak jumlah biaya operasional yang dapat dihemat
dibagi dengan jumlah sumur yang ada dan besaran energi listrik yang dihasilkan
dibagi dengan besaran NPV 10%. Dari analisa diatas, maka kasus 4 sumur injeksi dan
NPV keekonomian 200.00 MM US$ merupakan jumlah sumur yang optimum baik
secara teknis dan ekonomis.
Perubahan parameter geomekanika yang ada akan mempengaruhi analisa tekno
ekonomis CSSU dimana perubahan sebesar 30% untuk parameter kompresibilitas
batuan dan parameter poisson ratio terjadi perubahan besaran energi listrik yang
dihasilkan sebesar 0.01 MW atau 0.33% dan perubahan nilai keekonomian sebesar 4
MMUS$ atau 2.24%.