BAB 1 AIDIL HIDAYATUL AZHAR
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 AIDIL HIDAYATUL AZHAR
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 AIDIL HIDAYATUL AZHAR
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 AIDIL HIDAYATUL AZHAR
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 AIDIL HIDAYATUL AZHAR
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA AIDIL HIDAYATUL AZHAR
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Pembangunan infrastruktur tepi pantai memiliki tantangan besar dengan adanya ion
agresif klorida pada air laut. Rangka baja dalam beton akan terkorosi oleh air laut
yang juga akan membuat struktur bangunan juga rusak. Penggunaan baja galvanis
menjadi salah satu solusi yang hemat dan gampang dilakukan. Lapisan zinc pada
baja galvanis memberi perlindungan terhadap korosi yaitu sebagai pelindung fisik
dan sebagai anoda korban. Selain ion klorida, salah satu ion agresif lainnya adalah
ion sulfat. Ion sulfat berasal dari gas SO2 yang kemudian terbawa ke udara dan
membentuk garam sulfat. Kemudian, garam sulfat akan terbawa turun bersama
hujan. Oleh karena itu perlu dipelajari bagaimana pengaruh kedua ion agresif ini
terhadap baja galvanis yang berada dalam beton.
Serangkaian percobaan dilakukan untuk mempelajari pengaruh dari NaCl dan
Na2SO4 dalam larutan beton. Dalam percobaan ini dilakukan 3 pengujian yaitu, uji
karakterisasi permukaan , uji perendaman dan uji karakteristik elektrokimia.Uji
karakteristik permukaan terdiri dari Scanning Electron Microscope (SEM), Energy
Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDS) dan X-ray Diffraction (XRD). Uji
karakteristik elektrokimia terdiri dari Linear Polarization Resistance (LPR), Cyclic
Polarization, dan Electrochemical Impedance Specstrocopy (EIS). Sampel yang
digunakan adalah baja galvanis dengan ketebalan zinc 0.3 mm. Larutan yang
digunakan adalah kombinasi larutan Ca(OH)2 dengan pH 12 yang ditambahankan
garam NaCl dan Na2SO4,sehingga akan terbentuk tujuh kombinasi larutan uji.
Pada larutan yang hanya ditambahkan NaCl atau Na2SO4, konsentrasi yang lebih
tinggi menunjukkan tahanan polarisasi yang lebih rendah dan laju korosi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada larutan campuran
garam, konsentrasi Na2SO4 yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan tahanan
polarisasi dan penurunan laju korosi. Pada hasil pengujian Scanning Electron
Microscope (SEM) dapat terlihat sampel yang direndam pada larutan Ca(OH)2,
terdeposit lapisan pasif pada permukaannya. Pada sampel yang ditambahkan garam,
lapisan pasif terlihat rusak dan terbentuk pit. Pada hasil X-ray Diffraction (XRD)
semua sampel yang diuji mengindikasikan terdapat senyawa intermetalik
(Fe13Zn126) pada permukaan sampel. Pada sampel yang direndam dalam larutan
yang ditambahkan garam NaCl juga terdeteksi senyawa simonklliete
(Zn5Cl2(OH)8.H2O). Adanya produk korosi yang terdeposit pada permukaan
sampel dalam larutan uji NaCl berupa senyawa simonklliete (Zn5Cl2(OH)8.H2O)
menyebabkan laju korosinya lebih rendah dibandingkan Na2SO4 pada konsentrasi
yang sama. Model rangkaian listrik yang sesuai untuk sampel yang direndam dalam
larutan uji yang dikombinasikan dengan garam yaitu
Rs(CPE1/Rpor)(CPE2/Rf)(CPEdl/Rct). Model ini menunjukkan bahwa lapisan pasif
yang terbentuk dari larutan Ca(OH)2 rusak oleh ion klorida dan ion sulfat sehingga
membentuk pit.