Dalam penelitian ini telah dilakukan pemodelan media granular berpori (MGB),
yang dilanjutkan dengan pemrosesan, dan analisis citra untuk mendapatkan
informasi mengenai distribusi ukuran butiran model, termasuk tipe sorting dari
model tersebut. Distribusi ini akan mengacu pada skala ukuran sedimentasi batuan
dengan berbagai macam jenis dan ukuran batuan. Pada pemodelan yang dilakukan,
citra biner dihasilkan dengan melakukan deposisi butiran bulat sempurna pada
posisi dan ukuran butiran yang ditentukan secara acak. Butiran yang dideposisikan
dapat saling tumpang tindih dengan ukuran parameter tingkat tumpang tindih
(overlap parameter, ?) dengan memenuhi 3 macam kondisi butiran, yaitu
penetrable (? = 100%), semi-penetrable (0 < ? < 100%), dan impenetrable
(? =0%). Tingkat ini mempengaruhi struktur butiran yang akan dianalisis lebih
lanjut. Untuk menghasilkan analisis yang baik, dilakukan pemrosesan citra berupa
segmentasi watershed untuk memisahkan butiran yang saling tumpang tindih
dengan bantuan transformasi H-minimum untuk dapat mengatur minimum lokal
dan mencegah terjadinya over-segmentation. Segmentasi ini berfungsi untuk
mendapatkan identitas tiap butiran yang nantinya dapat lebih mudah dianalisis. Dari
hasil pemrosesan citra yang dilakukan, analisis lebih lanjut mengenai karakteristik
ukuran butiran radius dilakukan dengan menggunakan Principal Component
Analysis (PCA). Hasil dari penerapan metode PCA ini berupa vektor eigen
ortogonal. Dari vektor tersebut dapat kemudian didapatkan arah sumbu utama
butiran yang saling tegak lurus sehingga untuk 2D akan dihasilkan 4 sumbu utama,
sementara untuk kasus media 3D, akan dihasilkan 6 sumbu utama. Keluaran yang
dihasilkan dari pemodelan, pemrosesan, dan analisis citra ini, berupa radius ratarata
(didapatkan dari sumbu utama), luas/volume, luas permukaan, dan centroid
yang kemudian dapat dibuat dalam bentuk distribusi untuk kemudian dianalisis
lebih lanjut. Analisis lanjutan berupa perbandingan antara distribusi radius dan
luas/volume butiran dari model yang dihasilkan, terhadap parameter pemodelan
yang digunakan. Tujuan dari perbandingan tersebut adalah untuk mendapatkan
suatu prosedur pemrosesan dan analisis citra yang dapat menghasilkan analisis
distribusi ukuran butiran yang akurat, baik untuk media 2D maupun media 3D.