digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Mencari tempat parkir kosong di gedung parkir bukanlah tugas yang mudah karena pengemudi tidak tahu informasi tentang ketersediaan parkir kosong. Cara konvensional bagi pengemudi untuk mendapatkan informasi tentang tempat parkir kosong adalah dengan mempekerjakan manusia untuk memandu pengemudi. Metode ini kurang efektif, terutama jika ukuran gedung parkir sangat besar. Dokumen ini menjelaskan bagian dari sistem yang lebih besar: LINK'N PARK, sistem informasi parkir dalam ruangan yang telah dikembangkan sebagai tugas akhir program sarjana. Seluruh sistem terdiri dari tiga bagian utama: (i) subsistem deteksi di setiap tempat parkir, (ii) subsistem pemrosesan data dan (iii) subsistem penghitung antrean mobil di gerbang masuk. LINK’N PARK dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pengemudi tentang jumlah, lokasi, dan rekomendasi tempat parkir kosong. Data sistem diperoleh dari sensor ultrasonik yang dipasang di gerbang masuk dan di setiap tempat parkir. Data status dari setiap tempat parkir akan diteruskan ke server melalui kabel ethernet untuk diproses dan diteruskan ke perangkat layar. Salah satu subsistem utama di LINK'N PARK adalah subsistem penghitung antrean mobil di gerbang masuk yang dapat membedakan mobil dan benda lain dengan akurasi tinggi dan menginformasikan jumlah ruang parkir yang masih tersedia untuk pengemudi pada perangkat penampil . Subsistem ini terdiri dari sensor ultrasonik, mikrokontroler Arduino, dan LED matriks p10. Subsistem ini terhubung ke server LINK'N PARK melalui kabel ethernet. Subsistem ini bersifat independen sehingga dapat secara otomatis mengatur ulang informasi antrean mobil sebelumnya jika tidak ada kendaraan di gerbang masuk. Proses deteksi dilakukan dengan menggunakan tiga konfigurasi sensor ultrasonik yang berbeda: modul sensor tunggal, dua modul sensor yang saling berseberangan, dan dua modul sensor dipasang bersamaan di sisi yang sama. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi menggunakan dua modul sensor memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen dalam membedakan mobil dengan benda lain dan di atas 80 persen dalam mendeteksi antrean mobil di gerbang masuk.