digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Patris Silalahi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan di Indonesia adalah Ujian Nasional (UN) dengan pelaksanaan secara rutin dan serentak setiap tahun di seluruh Indonesia. Ujian Nasional juga berfungsi untuk mengukur dan menunjukkan hasil dari proses belajar mengajar di sekolah dan untuk pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Berdasarkan kurikulum 2013, peserta didik dituntut untuk mampu berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran di sekolah terutama pada mata pelajaran Matematika. Oleh karena itu, Ujian Nasional sebagai alat ukur kemampuan kognitif peserta didik harus mampu menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi peseta didik. Teori taksonomi Bloom yang Direvisi membuat tingkatan berpikir peserta didik terhadap soal sebagai tingkatan kesulitan soal, yaitu Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3), Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5), dan Menciptakan (C6). Suatu test yang baik, terdapat ke-enam tingkatan berpikir kognitif sebagai tingkatan kesukaran dalam soal. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan penyebaran soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs Tahun 2016-2019 berdasarkan Teori Taksonomi Bloom yang Direvisi oleh Anderson & Kartwohl (2001). Temuan dari pengklasifikasian penyebaran soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs Tahun 2016-2019 berdasarkan teori taksonomi Bloom yang Direvisi adalah sebagai beriku. Soal Ujian Nasional Matematika yang dianalisis ada tiga kode soal yang digunakan dari 2016-2019, yaitu P1, P2, dan P3. Empat tahun soal Ujian Nasional yang diklasifikasikan, tidak ada muncul soal yang tergolong Menganalisis, Mengevaluasi dan Menciptakan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs didominasi dengan soal Menerapkan dengan perolehan antara 80% - 95%.